Ngelmu.co – Kamis (23/5), Dompet Dhuafa mengeluarkan pernyataan resmi, terkait penyerangan yang diterima oleh tim medis mereka, saat hendak bertugas dalam aksi 22 Mei kemarin. Pihaknya mengaku sangat menyayangkan tindakan represif yang berlebihan, dari oknum kepolisian terhadap tim medis maupun relawan.
Melansir laman dompetdhuafa.org, berikut sikap yang mereka sampaikan secara gamblang:
1. Sebagai lembaga kemanusiaan, Dompet Dhuafa menerjunkan tim medis atas dasar kemanusiaan dan memegang teguh prinsip imparsial. Sehingga keterlibatan kami dalam aksi unjuk rasa ini, tidak didasari motivasi politik atau keberpihakan pada kelompok tertentu.
2. Benar telah terjadi tindakan represif oknum kepolisian terhadap tim medis Dompet Dhuafa, pada Hari Kamis 23 Mei 2019 pukul 00.15 dini hari, di sekitar Jl. Abdul Muis Jakarta Pusat, yang mengakibatkan 3 anggota tim kami mengalami luka-luka, dan harus dilarikan ke RSPAD, serta perusakan terhadap 2 kendaraan kami.
3. Kami menyayangkan tindakan represif oknum kepolisian yang berlebihan terhadap tim medis dan relawan lembaga kemanusiaan, yang hadir untuk membantu semua pihak, baik pengunjuk rasa, aparat keamanan, maupun masyarakat luas.
4. Kami meminta kepada Kepolisian dan TNI untuk memberikan akses yang seluas-luasnya, dan perlindungan bagi tim kemanusiaan, dan tim medis untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan, sesuai dengan Konvensi Jenewa 1949, khususnya Pasal 11, Pasal 24-27, Pasal 36, dan Pasal 37 tentang perlindungan terhadap petugas kesehatan.
Sebelumnya, Direktur Program Dompet Dhuafa, Bambang Suherman sudah membenarkan, jika Tim Medis Dompet Dhuafa mengalami penyerangan saat hendak memberikan bantuan medis dalam aksi 22 Mei.
“Saya Bambang Suherman, Direktur Program Dompet Dhuafa membenarkan kejadian penyerangan terhadap Tim Medis Dompet Dhuafa oleh aparat pengamanan,” tegasnya, Kamis (23/5).
“Pada sekitar pukul 00.16. Laporan pertama kejadian dilaporkan oleh Saudara Benny, Pimpinan lembaga respon DMC Dompet Dhuafa. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua, dan mohon doa untuk semua tim kemanusiaan yang ada di lapangan. Salam kemanusiaan,” pungkasnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Tim Medis Dompet Dhuafa Ikut Menjadi Korban Penyerangan di Aksi 22 Mei
[/su_box]
Sebagai pihak yang ingin memberikan bantuan medis, sangat disayangkan, Tim Medis Dompet Dhuafa justru ikut terseret menjadi korban penyerangan.
Meskipun Dompet Dhuafa menegaskan, pihaknya sudah mengatakan kepada oknum, jika mereka bukan bagian dari peserta aksi unjuk rasa yang berbuat kericuhan, kekerasan tetap tak terhindarkan.