Ngelmu.co – Astaghfirullah, seorang sopir Uber di Lebanon mengaku telah membunuh. Sopir Uber tersebut mengaku membunuh seorang pekerja Kedutaan Inggris di Beirut, Lebanon. Korban adalah seorang wanita bernama Rebecca Dykes.
Dilansir dari Reuters, Senin (18/12), berdasarkan hasil penyelidikan sementara, motif pembunuhan tersebut adalah kriminal murni, tidak ada motif politik dalam aksi yang dilakukan pada Sabtu (16/12) pagi tersebut. Namun tidak disebutkan identitas pelaku dari sopir Uber tersebut.
Dalam email resminya, juru bicara Uber mengungkapkan duka citanya yang mendalam. Uber akan kooperatif dan membantu penyelidikan polisi setempat atas tindak pidana pembunuhan yang dilakukan salah satu sopirnya tersebut.
“Kami merasa ngeri dengan tindakan kekerasan yang tidak masuk akal ini, hati kami ada bersama korban dan keluarganya. Kami bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membantu penyelidikan mereka dengan cara apapun yang kami bisa,” tulis Uber.
Dikutip dari kantor berita negara Lebanon NNA menyatakan bahwa tersangka menarik Dykes ke dalam mobil di distrik Gemmayzeh di Beirut sebelum menyerang dan membunuhnya. Kemudian, polisi melacak mobilnya melalui kamera CCTV di jalan raya. Adapun mayat Dykes ditemukan di jalan raya utama di luar Beirut.
Berdasarkan akun LinkedIn-nya, Dykes bekerja di kedutaan besar Inggris untuk Departemen Pembangunan Internasional.
“Seluruh kedutaan sangat terkejut, sedih dengan berita ini,” ujar Dubes Inggris untuk Lebanon Hugo Shorter.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kantor Luar Negeri Inggris, keluarga Dykes mengaku hancur mendapati kabar duka tersebut.
“Kami melakukan semua yang kami bisa untuk memahami apa yang terjadi,” kata pihak keluarga.
Menteri Dalam Negeri Libanon Nohad Machnouk mengatakan pasukan keamanan telah menangkap tersangka.
“Upaya luar biasa ini meyakinkan orang Lebanon dan orang asing bahwa keamanan di Lebanon terkendali,” katanya melalui akun Twitter.