Ngelmu.co, BOGOTA – Musisi asal Kolombia Shakira membatalkan penampilan konser di Tel Aviv, Israel, tahun ini menyusul permintaan dari aktivis yang mendukung gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang mengecam aksi kekerasan di Gaza, Palestina.
Kampanye Palestina untuk Boikot Akademik dan Budaya Israel (PACBI) mengatakan bahwa ia menyambut tanggapan Shakira yang tidak akan tampil di Tel Aviv dalam waktu dekat, untuk konser di Israel menyusul pembantaian di Gaza.”
“Ratusan kota Palestina dan organisasi budaya, serta ribuan penggemar dan aktivis boikot, dari Gaza dan Libanon ke Kolombia dan AS, meminta Shakira untuk membatalkan,” ujar PACBI menambahkan dalam pernyataannya, seperti dilaporkan Middle East Monitor, 31 Mei 2018.
Pekan lalu, pada 24 Mei, institusi budaya Palestina dan pemerintah lokal mendesak penyanyi pemenang Grammy Award ini untuk tidak mengadakan konser di Tel Aviv seperti yang dijadwalkan.
“Bermain di negara apartheid, apakah Afrika Selatan di masa lalu atau Israel hari ini, yang telah menyimpang dari suara kaum tertindas selalu menyuarakan rakyat yang tertindas untuk mengakhiri penindasan. Bermain musik di tengah-tengah pembantaian Israel terhadap orang-orang kami di Gaza adalah tindakan yang tercela secara moral,” Tulis surat terbuka yang ditandatangani oleh sejumlah entitas seni dan kota-kota Palestina. Surat terbuka itu muncul di situs web gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS).
Melaporkan kemajuan yang dibuat oleh gerakan BDS, PACBI menambahkan, “Selebritis internasional, termasuk Lorde, Natalie Portman dan Gilberto Gil, juga menolak untuk bergaul dengan pemerintah Netanyahu, dari sayap kanan Israel dan rezim penindasan selama puluhan tahun.”
“Direktur teater nasional Portugal Tiago Rodrigues dan puluhan band Inggris baru-baru ini bergabung dengan ribuan artis di seluruh dunia yang mendukung boikot budaya institusional terhadap Israel, dalam solidaritas dengan perjuangan damai Palestina untuk kebebasan, keadilan dan kesetaraan.”