Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian mengatakan dulu banyak yang meragukan temuan Partai Keadilan Sejahtera soal potensi 25 juta data ganda atau bermasalah. Kini, temuan terbukti dan dibenarkan oleh Komisi Pemilihan Umum.
“Dulu banyak yang meragukan temuan potensi 25juta data ganda/bermasalah Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu 2019 yang kami sampaikan. Ternyata KPU secara resmi mengakui data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang bermasalah lebih dari 25juta. Lebih fantastis 31juta,” kata Pipin pada Senin (8/10/2018).
“Termasuk keanehan dugaan data ganda yang kami temukan melebihi DPS. Ternyata setelah ditelusuri list nama DPS yang kami terima melebihi DPS yang diumumkan. Jadi wajar jika potensi kegandaannya melebihi DPS.
Diketahui belakangan ini, KPU mengakui adanya temuan data pemilih tidak sinkron sebanyak lebih dari 31 juta. KPU berjanji akan ada evaluasi terhadap perlindungan hak pilih masyarakat berdasarkan temuan ini.
Komisioner KPU Viryan Azis menyebutkan bahwa pihaknya ingin mendapat masukan dari berbagai pihak terkait data pemilih Pemilu 2019. Ini berkaitan dengan 60 hari masa perbaikan DPT pemilu yang akan berakhir pada 15 November 2018.
Jauh sebelum itu, Sekjen PKS Mustafa Kamal mengatakan, pihaknya menemukan 25 juta identitas ganda dari 137 juta pemilih yang terdaftar dalam DPS milik KPU.
“Dari 137 juta pemilih terdapat 25 juta pemilih ganda di beberapa daerah. Bahkan di beberapa tempat ditemukan sampai 11 kali digandakan,” ujar Mustafa di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (3/9/2018).
Pipin mengajak semua elemen masyarakat untuk mengawal DPT, “Mari bersama kawal DPT bersih supaya bisa mengurangi potensi kecurangan terhadap hasil suara Pemilu dan Pilpres 2019,” ungkap dia.