Ngelmu.co – Video singkat yang merekam puluhan santri sedang mengantre vaksinasi Covid-19, viral di berbagai media sosial.
“Masya Allah. Santri kami sedang antre untuk vaksin. Qadarulloh wa maa sya’a fa’ala, di tempat vaksin ini ada suara musik.”
“Maka lihat, santri-santri kami menutup kupingnya, agar mereka tidak mendengar suara musik ini. Barakallahu fiikum.”
Demikian penjelasan perekam–kemungkinan merupakan guru atau ustaz dari para santri–yang terdengar dalam video tersebut.
Sampai Rabu (15/9), video makin viral, karena segelintir pihak malah mempermasalahkan potret tersebut.
Setidaknya, ada empat nama yang mengomentari sikap para santri dengan nada nyinyir.
Mereka adalah Eko Kuntadhi, seorang yang mengaku sebagai rakyat biasa, yang tidak suka makan bubur dengan cara diaduk.
Lalu, komponis sekaligus konduktor, Addie Muljadi Sumaatmadja (MS), kemudian Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, dan publik figur, Deddy Corbuzier.
Melalui akun Twitter pribadinya, @_ekokuntadhi, turut membagikan video terkait, berdurasi 23 detik.
“Mas @addiems pasti menitikkan air mata menyaksikan video ini. Kasihan anak-anak kita,” cuitnya, seperti Ngelmu kutip, Rabu (15/9).
Lantas, sebagai orang yang namanya disebut, bagaimana jawaban Addie?
“Banyak riset yang membuktikan pengaruh positif musik tertentu pada tanaman dan hewan,” tuturnya di awal.
“Di negara-negara maju, musik telah lama digunakan sebagai alat pendidikan, sejak pre-school,” sambung Addie.
“Terapi musik digunakan untuk menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan dan jiwa. Musik adalah bagian dari peradaban,” jelasnya.
Akibat pernyataan masing-masing itulah, baik Eko dan Addie, sama-sama memanen kritik dari pengguna Twitter lainnya.
Di antaranya:
@conan_idn: Enggak ganggu orang lain. Kuping, kuping mereka. Mereka bahkan tidak minta dimatikan tuh musik, mereka cuma menutup kuping mereka.
Sebuah parade toleransi yang luar biasa dari para penghafal Al-Qur’an itu. Kenapa dinyinyirin lu? IQ lu ke mana?
@etherealmalais: Akun caper lu. Mereka takut hafalan mereka hilang. Jangan samain orang yang proses hafiz, sama lu!
Lihat toleransinya. Ada mereka minta matiin musiknya? Enggak ada ‘kan? Malah mereka nutup telinga mereka sendiri.
@vierda: Enggak usah mikirin anak orang, mereka Insya Allah akan jadi hafiz Qur’an.
Khawatirin anak lu saja sendiri, dikasih makan dari upah ngebajer, tebar fitnah, dan kebencian sana sini.
@fullmoonfolks: (((anak-anak kita))). Ada-ada saja kelakuan calo toleransi.
@__Sridiana_3va: Ini pesantren di mana, ya? Keren banget ngajar santrinya. Mau daftarin anak-anak, ah.
Biar otaknya enggak rusak, hatinya enggak kotor, kayak para manusia yang jiwanya lebih kejam dari setan.
@m_sisihab: Katanya menghargai keberagaman dan perbedaan? Hargai juga dong keyakinan mereka yang tutup telinga ketika ada musik.
@mmmumuw: Mas Addie enggak memenuhi syarat menjawab, kalau belum pernah ngerasain tantangan menghafal Al-Qur’an.
Ini domainnya menghafal Qur’an, bukan musik. Sudah berapa juz hafal Qur’an, Mas?
@Faiza_Abdullah7: Kalau musik bagian dari peradaban, kok, banyak artis yang tak beradab?
Banyak yang pencinta maksiat, minuman keras, nge-fly, selingkuh, kumpul kebo, kawin cerai, penikmat sejenis, dan lain-lain.
@rustu80: Benar, Mas @addiems, musik memang memberikan pengaruh positif buat hewan dan tanaman.
Pernah dengar atau baca, atau tahu enggak, kalau mendengarkan bacaan Al-Qur’an, bisa meyembuhkan sakit pada hati, jiwa, dan pikiran di manusia?
@kfjrrr: Hafal juz 30 di luar kepala saja sudah istimewa banget. Apalagi orang-orang yang hafal 30 juz, luar biasa banget.
Sekarang mau disamain sama tanaman dan hewan?
Terus mau bandingin musik sama ayat-ayat Qur’an? Aneh banget ini orang, kayak enggak pernah baca Qur’an saja.
Giliran Diaz dan Deddy
Diaz juga mengunggah video santri menutup telinga, karena enggan mendengarkan musik, di akun Instagram pribadinya, @diaz.hendropriyono.
View this post on Instagram
Namun, selain membandingkan sikap para santri dengan video warga Timur Tengah yang asyik berjoget, takarir unggahannya juga mengundang amarah netizen.
“Sementara itu… Kasihan, dari kecil sudah diberikan pendidikan yang salah,” tulis Diaz.
“Tidak ada salahnya untuk sedikit bersenang-senang!” sambungnya lagi.
Pemilik akun Instagram, @ressarere, pun berkomentar. “Mending dihapus postingannya, Pak, karena sudah melukai para santri yang berusaha menjaga kalamullah,” tegasnya.
“Jangan sampai Allah sendiri yang menegur, Bapak,” imbuhnya mengingatkan.
Begitu juga dengan @naniwrnty, yang bilang, “Dulu saya mengira mereka yang seperti itu adalah fanatik terhadap agama.”
“Tapi ternyata saya lah yang terlena dalam dunia,” lanjutnya.
“Tidak semua orang mampu menghafal Qur’an, dan mungkin itu salah satu cara mereka agar tidak lupa dengan hafalannya,” ujarnya lagi.
“Gue lebih bangga anak gue jadi hafiz Qur’an, daripada politisi,” sahut @anggiseptianadinata.
Lantas, di mana sindiran Deddy atas video para santri yang memilih menutup telinganya agar tak mendengar musik saat mengantre vaksin?
Masih di kolom komentar unggahan Diaz. Deddy bilang, “Mungkin mereka lagi pakai AirPod. Terganggu. Ye kaaaan,” tulisnya.
Pernyataan itulah yang membuat sesama pengguna Instagram, mengkritik keras Deddy.
“Lost respect, Om. Kayak gini bukan untuk dibecandain, karena santri menghafal Al-Qur’an itu memang susah,” tegas @lukman_p.s.
“Dan gampang banget hilang kalau dibarengin musik,” sambungnya.
“Apa yang salah kalau enggak mau dengar musik? Di mana salah pendidikannya?” tanya @lafarabdat.
“Yang salah didik itu orang Muslim yang enggak sholat. Saling menghargai, itu sikap toleransi,” imbaunya.
“Coba deh, Om Ded, hafalin Al-Qur’an, bisa gak tetap hafal surat sebanyak itu sambil dengarin musik yang lain?” tanya @sheilardewitaa.
Baca Juga:
- “Negara Terlalu Sayang Eko, Tak Akan Ditangkap Walau Sebar Hoaks Berkali-kali”
- Umpatan ‘Bencong’ Denny Siregar Jadi Umpan untuk Angga Sasongko Cetak Gol
- Film Nussa Panen Pujian, yang Tuding Taliban? Ya, Itu-Itu Saja
Ngelmu juga mau tanya deh…
Salahnya di mana sih, kalau para santri memilih untuk menutup telinga mereka, karena enggan mendengarkan musik?
Salahnya di mana?!