Ngelmu.co – Indonesia resmi keluar dari resesi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi pada kuartal II-2021, tumbuh 7,07 persen.
Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, pertumbuhan positif ini merupakan yang tertinggi, sejak 2004 lalu.
“Ini [pertumbuhan] tertinggi sejak kuartal IV 2004, saat itu, PDB Indonesia tumbuh 7,16 persen.”
Demikian tuturnya, dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8).
Publik pun langsung merespons kabar baik ini. Termasuk ekonom Rizal Ramli. Bagaimana tanggapannya?
Melalui akun Twitter pribadinya, @RamliRizal, ia menjelaskan, “Itu, yang ramai diberitakan, itu pertumbuhan ekonomi Q2-2020 to Q2-2021, itu 7,07 persen.”
“Kalau dilihat pertumbuhan ekonomi secara kuartalan, Q1-2021 to Q2-2021, hanya tumbuh 3,3 persen,” sambung Rizal.
Pada cuitannya tersebut, ia juga melampirkan tautan artikel Reuters.
‘Indonesia exits recession with 7% GDP growth in Q2, but virus clouds recovery’.
Rizal, sekaligus menggarisbawahi sepenggal kalimat yang tercantum dalam artikel tersebut.
“Tingkat pertumbuhan yang tinggi juga karena efek dasar yang rendah.”
Itu yg ramai diberitakan itu pertumbuhan ekonomi Q2-2020 to Q2-2021 itu 7,07%. Kalau dilihat pertumbuhan ekonomi secara kwartalan, Q12021 to-Q2-2021, hanya tumbuh 3,3%
Lihai spinning persepsi 😄
Fwrd: High growth rate was also due to low base effectshttps://t.co/uPbls0gwyL
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) August 5, 2021