Ngelmu.co – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, tetap pada pendiriannya soal PKI dan Kadrun. Meskipun Majelis Kehormatan (MK) DPP Gerindra, berencana memanggilnya, ia mengaku, enggan memenuhi panggilan tersebut, karena yakin tak ada yang salah dari pernyataannya.
“Biar aja, saya tidak akan datang dan tetap pada pendirian saya, kalau isu bangkitnya PKI itu hanya omong kosong dan enggak ada buktinya,” tuturnya, seperti dilansir Detik, Jumat (19/6).
Poyuono, juga yakin tak akan mendapat sanksi karena pernyataannya itu.
“Kok sanksi sih? Memang saya salah ngomong fakta? Memang ada tuh PKI bangkit? Kalau bangkit pasti dibubarin aparat hukum dong, ‘kan ideologi terlarang,” sambungnya.
Lebih lanjut, Poyuono menyinggung, soal pilihan politik, dan menyebut partainya, kini terkesan jadi wadah untuk kadrun.
“Bagi saya, berpolitik pakai akal sehat dan nalar, bukan pakai propaganda kampungan yang diketawain masyarakat dan ditinggal masyarakat,” ujarnya.
“Nah, framing yang sekarang ‘kan akhirnya Gerindra, seakan-akan jadi partai tempatnya kadrun,” sambung Poyuono.
“Masyarakat sudah cerdas, apalagi generasi milenial, sudah sangat cerdas dalam menilai politik Indonesia,” lanjutnya.
Baca Juga: Soal Kadrun: Gerindra Harap Arief Poyuono Minta Maaf, Netizen Menolak
Isu kebangkitan PKI, menurut Poyuono, ditujukan untuk menyerang Presiden Joko Widodo. Pasalnya, kini Gerindra, berkoalisi dengan pemerintahan.
“Yang pasti, isu itu untuk memecah belah bangsa, dan ujung mau memakzulkan Kangmas Joko Widodo,” tuturnya.
“Jadi saya sebagai kader partai yang berkoalisi dengan Pak Jokowi, wajib untuk membantu Pak Jokowi,” imbuh Poyuono.
“Jelas kok ada keanehan, masa isu PKI Bangkit, ditiup saat Pemerintahan Pak Joko Widodo, lagi berjibaku dan kerja keras menanggulangi dampak COVID-19, yang berdampak pada menurunnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” bebernya.
“Ini ‘kan jelas-jelas mau buat kacau, dan ujungnya memakzulkan Jokowi,” sambung Poyuono.
Ia bahkan menyatakan, Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, tak menegurnya atas pernyataan PKI dan kadrun.
Menurut Poyuono, sudah ada pemahaman antara dia dan mantan capres nomor urut 02, pada Pilpres 2019 lalu.
“Enggak tuh (ditegur Prabowo). Dia sangat kenal dan tahu apa yang sedang saya lakukan,” pungkasnya.
Sebelumnya, MK Gerindra, mengaku akan memanggil Poyuono.
“Ya, beliau akan dipanggil segera, tapi untuk penentuan jadwal, kami Majelis Kehormatan DPP, akan rapat dahulu hari Senin (22/6),” kata Ketua DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, Rabu (17/6).