Ngelmu.co – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pertanyakan keberadaan Israel pada peta Palestina yang ia bawa, di tengah pidatonya, di depan Majelis Umum PBB.
Erdogan Pertanyakan Keberadaan Israel
“Bagaimana dengan peta Israel ini? Di mana tanah Israel berawal dan berakhir? Lihat peta ini, di mana keberadaan Israel pada tahun 1947?” tutur Erdogan, seperti dilansir kanal YouTube resmi PBB, United Nations, Kamis (24/9).
“Israel yang hampir tidak ada pada tahun 1947, sampai hari ini terus merebut tanah Palestina dengan tujuan menghilangkan negara, dan Kesepakatan Abad akan mendukung ambisi teritorial itu,” sambungnya kepada Jenderal PBB Majelis.
Menjawab Apa yang Disampaikan PM Israel
Cara ini digunakan Erdogan, untuk menjawab apa yang dilakukan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Sebelumnya, ia juga tampil menggunakan grafik, foto, atau peta ketika menyampaikan pidatonya tentang program nuklir Iran pada 2012.
“Di mana perbatasan Negara Israel? Apakah itu perbatasan 1947, perbatasan 1967, atau ada perbatasan lain yang perlu kita ketahui?” tanya Erdogan, menyinggung rencana Netanyahu untuk memperluas kedaulatan Israel ke permukiman Tepi Barat.
Tak hanya satu, tapi Erdogan mengangkat empat peta, dan mengilustrasikan maksud pembicaraannya.
Pada peta awal, yakni 1947, wilayah Palestina berwarna hijau dan Israel berwarna putih, untuk memperlihatkan perubahan perbatasan Israel sampai hari ini.
Selain keberaniannya mengungkap hal tersebut, pengakuan Amerika Serikat atas perampasan Dataran Tinggi Golan Israel tahun 1981, juga ditentang dengan tegas oleh Erdogan.
“Bagaimana bisa Dataran Tinggi Golan dan pemukiman Tepi Barat direbut seperti wilayah Palestina lainnya, yang diduduki di depan mata dunia?” tanyanya lagi.
Erdogan menuding, pemerintahan Trump ingin menghancurkan kewarganegaraan Palestina dengan rencananya untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, yang sampai saat ini belum dirilis.
“Apakah tujuan inisiatif untuk mempromosikan Kesepakatan Abad ini, untuk sepenuhnya menghilangkan negara dan rakyat Palestina?” ujar Erdogan.
“Apakah Anda ingin pertumpahan darah lainnya? Semua aktor dari komunitas internasional, dan khususnya PBB, harus memberikan dukungan penuh kepada orang-orang Palestina, di luar lebih banyak janji,” imbuhnya tegas.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Geram, Pengacara Palestina Sebut Abu Janda Pengkhianat
[/su_box]
Erdogan mengatakan, Turki mendukung solusi dua negara itu pada sebelum perang 1967, dan mengingatkan kepada AS, bahwa tak ada resolusi lain yang akan berhasil.
“Setiap rencana perdamaian lain, selain ini, tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menjadi adil, dan itu tidak akan pernah dilaksanakan,” kata Erdogan.
“Hari ini, wilayah Palestina di bawah pendudukan Israel telah menjadi salah satu tempat ketidakadilan yang paling mencolok,” pungkasnya.