Ngelmu.co – Polisi masih menyelidiki penemuan mayat pria dalam kondisi terikat di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Polisi juga terus memeriksa saksi-saksi, hingga melakukan autopsi untuk menemukan titik terang kasus ini.
Kasus tersebut membuat geger warga Ciketing Udik, Bantargebang.
Pasalnya, korban bernama Waryanto, ditemukan tewas dalam kondisi kepala tertutup karung, tangan dan kakinya juga terikat tali rafia.
Korban ditemukan dalam kondisi mengambang di belakang kantor TPST Bantargebang.
Tepatnya pada Rabu (17/7/2024), pukul 16.00 WIB di kali saluran penampungan air.
Awalnya, warga berinisial T dan N yang tengah memancing belut, melihat tumpukan kaus.
Ternyata itu merupakan mayat korban, yakni Waryanto.
Periksa 27 saksi
Setidaknya, polisi telah memeriksa 27 orang saksi yang merupakan rekan kerja korban, dan juga warga sekitar.
“Sudah diinterogasi, saksi dari teman kerja korban, dan warga di sekitar kontrakan korban.”
Demikian pernyataan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus, Jumat (19/7/2024).
Keberadaan korban
Polisi mengungkapkan bahwa rekan kerja korban, sempat mencari keberadaan Waryanto; sebelum ditemukan tewas mengenaskan.
Rekan kerja mencarinya, karena korban tidak masuk kerja.
“Korban, hari Selasa, tanggal 16 Juli, tidak masuk kerja, dan sempat dicari oleh teman-teman kerjanya.”
Polisi turunkan anjing K9
Polisi juga terus menyelidiki kematian Waryanto, salah satunya dengan menurunkan Polsatwa atau anjing K9 untuk melengkapi alat bukti terkait kasus dugaan pembunuhan tersebut.
“Hari ini baru selesai kegiatan tim K9 di TKP dan sekitar,” kata Firdaus, Ahad (21/7/2024).
Unit K9 itu diterjunkan untuk membantu menyelidiki kasus, termasuk memburu terduga pelaku pembunuhan Waryanto.
Hasil penelusuran, K9, mendapatkan temuan, tetapi masih harus diselidiki lebih dalam.
Lama di Bantargebang
Diketahui, Waryanto, telah tinggal di sekitar TPST Bantargebang, sejak 15 tahun lalu.
Ia tinggal seorang diri di kontrakan yang disewanya, sementara istri dan anak-anaknya berada di kampung halaman; Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
“Informasi dari warga, [korban tinggal] di sini mulai tahun 2009,” kata Firdaus.
Telusuri jejak korban
Polisi juga menyisir CCTV di sekitar lokasi untuk mengetahui jejak korban, sebelum ditemukan tewas.
Pihaknya terus menggali keterangan saksi-saksi, termasuk pemilik warung nasi goreng berinisial B.
“CCTV di dekat kontrakan korban ada satu, tapi tidak merekam, karena model CCTV-nya hanya live.”
“CCTV di kantor UPST sedang didalami,” kata Firdaus, Senin (22/7/2024).
Toksikologi jasad korban
Setelah mengecek kandungan racun di tubuh Waryanto, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti kematian.
“Iya, kita cek. Melalui pemeriksaan toksikologi,” kata Firdaus, Selasa (23/7/2024).
“Belum keluar hasil pemeriksaan histopatologi dan toksiologinya.”
“Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi Kota, dan Polsek Bantargebang sedang melakukan penyelidikan.”
Istri histeris
Polisi juga telah mendatangi istri Waryanto, Marijah di Blora, Jawa Tengah (Jateng).
Ia menangis histeris saat mengetahui suaminya tewas dalam kondisi mengenaskan.
“Pagi tadi sudah ketemu dengan istri korban di Blora, Jateng untuk menyampaikan turut berdukacita, dan memberikan uang duka dari Kapolres Metro Bekasi Kota.”
“Istrinya buruh tani,” kata Firdaus, Selasa (23/7).
Ia menyampaikan kepada Marijah, bahwa suaminya ditemukan tewas mengenaskan di TPST Bantargebang.
“Istri korban menangis histeris. Kaget dan sangat sedih saat mendengar informasi kematian suaminya.”
Buru pelaku
Pihak kepolisian menegaskan, akan mengusut kasus kematian Waryanto.
Adapun terduga pelaku pembunuhan, saat ini masih diburu oleh tim gabungan.
“Pihak kepolisian menyampaikan turut berdukacita kepada keluarga korban. Kita akan mengusut tuntas kasus tersebut.“
Baca juga:
- Tinggal Berdua, Anak Entah di Mana, Mayat Pasutri Lansia Ditemukan Membusuk
- Masih soal Pasutri Lansia di Jonggol yang Tutup Usia Berdua
Jenazah Waryanto, ditemukan pada Rabu (17/7) sore dengan kondisi tangan dan kaki terikat. Kepalanya dibungkus karung.
Dari hasil penyelidikan, Waryanto, diduga korban pembunuhan. Jasad korban juga ditemukan warga saat tengah dimakan biawak.
“Saksi menemukan korban sedang dimakan biawak,” kata Firdaus, Kamis (18/7/2024).