Ngelmu.co – Kematian tiga korban di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, menjadi pintu terbongkarnya pembunuhan berantai oleh Wowon Cs.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap tiga tersangka; setelah melakukan serangkaian proses penyelidikan.
Mulai dari mengumpulkan keterangan saksi, dan juga berbagai barang bukti.
Ketiga tersangka itu adalah Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan M Dede Solehudin (34).
View this post on Instagram
Adapun Dede, saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit, karena ia juga ikut meminum kopi beracun.
Racuni Keluarga Bekasi
Pada Kamis (12/1/2023) pekan lalu, warga menemukan satu keluarga di Bekasi, tergeletak dengan mulut berbusa dalam kontrakan.
Dugaan awal adalah mereka keracunan. Namun, setelah penyelidikan dan penyidikan, polisi memastikan bahwa satu keluarga itu tewas dibunuh.
Para tersangka membunuh keluarga tersebut dengan cara mencampur racun ke dalam kopi.
Hasil laboratorium forensik mengungkapkan, terdapat dua jenis racun yang digunakan; racun tikus dan racun hama [pestisida].
Ketiga korban itu adalah Ai Maimunah [istri Wowon], Ridwal Abdul Muiz dan Riswandi [anak Ai Maimunah].
Ada juga korban selamat, yakni Neng Ayu [anak Ai dan Wowon]. Ia sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Menurut Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, autopsi mengungkap jika tersangka sempat mencekik korban.
Tujuannya, agar korban makin cepat tewas.
Modus Tersangka
Berdasarkan pengakuan para tersangka, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, menyebut mereka sedang melakukan ‘perjalanan panjang pembunuhan’.
Mereka melakukan aksinya dengan modus bisa memperkaya para korban, alias penggandaan uang lewat kemampuan supranatural.
“Mereka melakukan serangkaian pembunuhan, atau biasa disebut ‘serial killer’,” tutur Fadil.
“Dengan motif, janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural, untuk buat orang jadi sukses atau kaya,” sambungnya.
“Endingnya adalah bagaimana ambil uang dari korban yang terkena tipu daya,” imbuhnya lagi.
Biadabnya, Wowon Cs, tidak segan menghabisi nyawa siapa pun yang mengetahui aksi kejahatan mereka. Sekalipun itu keluarga.
Wowon dan Duloh memang partner in crime.
Duloh yang berperan sebagai sosok yang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kekayaan seseorang, meminta Wowon untuk mencari target.
Di saat korban menagih–karena tidak kunjung sukses–Wowon akan kembali melapor ke Duloh.
“Duloh yang eksekusi ke rumahnya untuk minum racun. Orang yang mengetahui dianggap berbahaya, akan dihilangkan,” ujar Fadil.
“Ada janji dan motivasi palsu, ada janji kepada target, setelah ditagih, korban ini yang sudah tertipu, dihilangkan nyawa,” lanjutnya.
Ikut Minum Racun
Tersangka atas nama Dede, sempat ikut meminum racun bersama satu keluarga di Bekasi.
Menurut Hengki, Dede meminum kopi beracun itu secara sengaja. Namun, tidak dijelaskan alasannya mengapa ikut meminum.
Dede juga ditemukan tergeletak dengan kondisi mulut berbusa dalam kontrakan di Bekasi.
Namun, setelah kasus terungkap, polisi juga menangkap Dede yang saat itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Adapun dua tersangka lainnya, yakni Wowon dan Duloh, ditangkap di Cianjur.
“Ternyata, satu orang atas nama Dede di RSUD Bantar Gebang, pindah RS Kramat Jati, ternyata tersangka,” jelas Hengki.
4 Kerangka
Setelah penangkapan, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya langsung memeriksa ketiga tersangka secara intensif.
Dalam proses pemeriksaan tersebut, mereka mengaku pernah melakukan aksi pembunuhan lainnya.
Total, ada empat kerangka tulang yang ditemukan dalam tiga lubang di sebuah area rumah; Cianjur.
Pada lubang pertama terdapat kerangka atas nama Bayu (2), yang merupakan anak Ai dan Wowon.
Pada lubang kedua, ditemukan kerangka atas nama Wiwin [istri pertama Wowon], dan Noneng [mertua Wowon].
Lalu, pada lubang ketiga, terdapat kerangka atas nama Farida (TKW).
Polisi menyebut aksi pembunuhan yang dilakukan terhadap mereka, hampir sama dengan yang di Bekasi; diracun dan dicekik.
Kuras Uang, Modus Penggandaan
Tersangka meminta Noneng dan Wiwin untuk datang ke rumahnya, kemudian menyuruh kedua korban itu untuk tidur.
Setelahnya, dengan tiba-tiba, tersangka menyekik kedua korban hingga tewas.
Lalu, tersangka menguburkan jasad mereka ke lubang yang telah disiapkan, bersama dengan barang-barang pribadi kedua korban.
“Semua barang pribadi masuk sana, [kemudian lubang] dicor, baru ditutup tegel [batu ubin] dan semen,” jelas Hengki.
Penyidik memperoleh informasi bahwa Wowon Cs, membunuh Noneng dan Wiwin pada 2020 lalu.
Namun, untuk korban bernama Bayu (2), tersangka mengaku baru membunuhnya tiga bulan lalu.
Total 9 korban
Sejauh ini, identitas korban yang terungkap berjumlah 9 orang, yakni:
Bekasi:
- Ai Maimunah (istri Wowon);
- Ridwal Abdul Muiz (anak Ai Maimunah); dan
- Riswandi (anak Ai Maimunah).
Cianjur:
- Noneng (mertua Wowon);
- Wiwin (istri pertama Wowon);
- Farida (TKW);
- Bayu (anak Wowon dan Ai usia 2 tahun); serta
- Halimah (istri Wowon yang juga ibu kandung Ai Maimunah).
Surabaya:
- Siti (TKW)
1 Berhasil Kabur
Polisi menyebut, ada satu korban yang berhasil lolos dari aksi pembunuhan berantai Wowon Cs ini.
Korban juga masih merupakan kerabat tersangka.
Dugaannya, tersangka mengancam akan membunuh korban, karena mengetahui aksi kejahatan mereka.
Polisi belum membeberkan secara detail, siapa sosok korban ini. Termasuk hubungan kekerabatannya dengan para tersangka.
Polisi baru menjelaskan bahwa korban berhasil lolos dari aksi keji Wowon Cs, dan yang bersangkutan kini berprofesi sebagai seorang TKW.
Baca Juga:
Dede yang merupakan salah satu tersangka, memang mengumpulkan uang dari para korban TKW, dengan modus janji akan melipatgandakan.
“Kami temukan fakta lagi, ternyata tersangka atas nama Dede ini mengumpulkan dana-dana dari para TKW yang ada di luar negeri,” sebut Hengki.