Ngelmu.co – Terungkap fakta-fakta tentang satu keluarga di Depok, Jawa Barat yang ditemukan bersimbah darah.
Ibu tewas, sementara ayah dan anak terluka.
Peristiwa berdarah ini terjadi kemarin, Kamis (10/8/2023) siang. Ternyata, pelakunya adalah sang anak.
Berikut fakta-fakta yang Ngelmu rangkum pada Jumat, 11 Agustus 2023:
Warga Dengar Teriakan
Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso, mengatakan peristiwa terjadi di sebuah rumah.
Tepatnya di Jalan Takong, RT 03/RW 08, Sukamaju Baru, Cimanggis, Depok.
Mulanya, sekitar pukul 09.30 WIB, polisi menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan penganiayaan.
“Jadi, kronologinya, jam 09.30 WIB itu masyarakat mendengar ada teriakan dari dalam rumah.”
“Kemudian warga mencoba masuk, ketika di dalam, ternyata kondisi kamar dalam keadaan terkunci.”
“Hingga akhirnya didobrak pintunya,” jelas Arief kepada wartawan, Kamis (10/8/2023).
Ibu Tewas, Ayah Terbacok
Arief mengatakan, ayah dan anak ditemukan di dalam kamar dengan kondisi terluka.
Warga kemudian mengevakuasi keduanya.
“Setelah itu, warga mengecek ke belakang, dan ditemukan seorang wanita yaitu istrinya yang punya rumah tersebut.”
“Yang meninggal itu ibunya, dan yang luka itu bapaknya. Anaknya luka di lengan kiri,” kata Arief.
Adapun sang ayah, mengalami luka bacok di kepala dan tangan.
Korban tewas [ibu pelaku], dibawa ke rumah sakit untuk autopsi.
“Saya sudah cek tadi, bapaknya luka [bacok] pada bagian kepala dan tangan.”
“Kalau untuk ibunya, secara detail saya belum lihat, karena langsung dibawa ke rumah sakit untuk autopsi.”
Cekcok Masalah Bisnis Keluarga
Lebih lanjut, polisi mengungkap motif peristiwa ini dilatarbelakangi masalah internal keluarga.
Persoalan ayah dan anak dalam bisnis kardus menjadi pemicu peristiwa berdarah ini.
“Menurut informasi dari yang bersangkutan [bapaknya], ada masalah terkait pengelolaan keuangan dari usaha tersebut.”
“Ayahnya ingin membenahi, jangan sampai ada masalah dalam bisnis itu,” kata Arief.
Baca juga:
Polisi juga menyebut, peristiwa diduga berawal dari permasalahan internal antara ayah (BA, 49 tahun) dengan anak (RA, 23 tahun).
BA memiliki usaha terkait pengelolaan kardus [packing] yang melibatkan RA.
Arief mengatakan, usaha itu melibatkan RA, sebagai penerus bisnis keluarga.
Namun, RA diduga tidak transparan mengenai masalah keuangan.
“Iya, usaha keluarga dari bapaknya. [Anak atau pelaku] sebagai penerusnya ‘kan diajarkan untuk mengelola bisnis.”
“Bagaimana caranya [bisnis], bagaimana dengan supply, penjualan, dan lain-lainnya.”
“Mungkin ke arah situ [tidak transparan mengenai keuangan),” ungkapnya.