Ngelmu.co – Koko Ardiansyah merupakan siswa di salah satu sekolah, di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, yang menangis, setelah gagal jadi anggota paskibra.
Ia merasa kecewa, karena dikeluarkan sepihak oleh panitia. Padahal, dirinya mengaku telah mengikuti proses seleksi, karantina, hingga pengukuran baju, sepatu, juga peci.
Namun, Koko harus mengubur mimpinya. Ia yang awalnya tak tahu siapa sosok pengganti dirinya di Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), menyebut jika orang tersebut merupakan anak pejabat.
“Doni (yang menggantikan posisinya), dengar-dengar anak bupati,” tutur Koko, seperti dilansir iNews, Selasa (13/8).
Sebelumnya, ia mengikuti Lomba Ketangkasan Baris-berbaris (LKBB) pada hari pertama. Sementara di hari kedua, masuk pada tahapan tes fisik.
Setelah pengumuman diterima oleh pihak sekolah, nama Koko lenyap dari daftar anggota Paskibra.
“Mulai dari pertama sampai akhir, fisik terus hingga akhirnya sampai tahap terakhir,” ujar Koko.
“Nama saya di nomor 29, sudah ikut pengukuran baju, pengukuran sepatu, peci, terus terakhir karantina. Nama saya enggak ada keluar,” imbuhnya.
Gagal Jadi Anggota Paskibra, Koko Kecewa karena Diputus Sepihak
Koko mengaku sangat kecewa diputus secara sepihak oleh panitia, karena artinya ia tak akan mendapat sertifikat untuk jadi TNI.
“Saya pikir dengan ikut itu (Paskibra), saya bisa dapat sertifikat untuk daftar TNI, jadi gampang, tapi sekarang karena gagal, kecewalah,” ucapnya.
Koko pun berharap, cukup dirinya yang mengalami kejadian pahit ini.
“Tahun-tahun berikutnya jangan sampai ada lagi,” lanjutnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Ini Kata Kemenpora Soal Paskibraka Wanita Bercelana Panjang
[/su_box]
Koko meminta, agar panitia bisa lebih adil, terutama soal pergantian anggota Paskibra. Di mana menurut Koko, peserta yang menggantikan dirinya, tidak mengikuti proses seleksi, dan langsung dimasukkan ke dalam daftar, saat proses karantina tengah berjalan.
“Ya, untuk panitia, kalau bisa yang lebih adil lagi. Kalau memang mau menggantikan saya, gantikan yang ikut seleksi, yang lebih pantas dari saya. Jangan yang enggak ikut seleksi, dimasukkan waktu karantina,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Labuhanbatu, Awaluddin Siagian membantah jika Koko gagal jadi anggota paskibra karena digantikan oleh anak pejabat.
“Itu adalah kebijakan dan menyalurkan bakat anak tersebut. Kalau itu (masuk tanpa seleksi) kebijakan dari pimpinan kita, karena itu pimpinan yang akan menjelaskan langsung,” kata Awaluddin.