Ngelmu.co, JAKARTA – Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menghadiri acara Tausiyah Kebangsaan yang digelar di sisi selatan pelataran Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Melalui akun facebooknya, Senin (27/11/2017) Anies Baswedan sangat gembira dengan digelarnya acara tersebut.
“Sebuah malam yang ditunggu, diinginkan bertahun-tahun dan alhamdulillah semalam Monas dan Medan Merdeka dibuka untuk Tausiyah Kebangsaan,”katanya.
Dia mengatakan bahwa sesudah kemarin pagi digelar kirab seni dan budaya, malamnya kita peringati Hari Pahlawan dan Maulid Nabi dengan berdzikir dan mendengar Tausiyah Kebangsaan bersama Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.
“Acara dihangatkan dengan partisipasi berbagai elemen umat, mulai dari Muhammadiyah, NU, Majelis Rasulullah, Majelis Nurul Mustafa, dan masih banyak lagi, dulu lapangan ini adalah lapangan rakyat, sekarang kita kembalikan kepada rakyat, tempat ini menjadi pusat kegiatan warga, dan Insya Allah kita akan terus menggunakan lapangan ini,”paparnya.
Sementara, dalam acara bertajuk Memperingati Hari Pahlawan dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H, Wakil Gubernur Sandi menyatakan, bahwa mulai hari ini, kawasan Monas resmi dibuka untuk berbagai macam kegiatan. Mulai dari kegiatan keagamaan, seni, budaya, sampai olahraga.
“Insya Allah mulai hari ini masyarakat dapat memanfaatkan kawasan Monas,” ujarnya, Minggu (26/11) malam.
Sandi berharap, dengan dibukanya kawasan Monas untuk berbagai macam kegiatan tersebut dapat mempererat kerukunan dan tali persaudaraan.
Meski demikian, Sandi menegaskan agar masyarakat yang memanfaatkan Monas untuk kegiatan dapat berkomitmen menjaga kebersihan dan keamanan Tugu Monas serta kawasan bersejarah tersebut.
Hadir dalam acara tersebut, Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau akrab disapa Habib Luthfi beserta habib dan ulama lainnya.
Selain itu, hadir juga Sekretaris Daerah (Sekda), Saefullah beserta pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta, dan dua Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik dan Abraham Lunggana atau Haji Lulung.
