Gempa Mengguncang, Gubernur Bali: Pertanda Baik, Bawa Berkah

Ngelmu.co – Gempa bumi yang mengguncang Jawa-Bali-Nusa Tenggara yang terjadi kemarin pagi menyebabkan puluhan bangunan rusak dan 9 orang mengalami luka ringan dan satu orang luka berat. Namun, Gubernur Bali, Wayan Koster justru menyebut bahwa gempa yang mengguncang Pulau Dewasa itu sebagai berkah. Mengapa demikian?

“Itu gempa pertanda baik, jatuhnya di bulan purnama kasa,” kata Koster usai rapat di DPRD Bali, Jl Dr Kusuma Atmaja, Denpasar, Bali, Rabu (17/7/2019).

Menurut kepercayaan Bali, gempa tersebut adalah sebuah pertanda baik, karena jatuh di bulan sesuai penanggalan Bali. Ia pun optimis, selepas mendapatkan musibah ini Bali akan kembali bergeliat.

“Itu tanda baik, katanya ini akan membawa berkah anugerah akan sejahtera nih di Bali ini,” tuturnya.

Gempa tersebut terjadi pada Selasa (16/7/2019) pukul 08.18 WITA. Lokasi gempa di koordinat 9,11 Lintang Selatan dan 114,54 Bujur Timur. Sedangkan, pusat gempa berada di 83 km arah Barat Daya Nusa Dua. Hiposenter gempa ada di kedalaman 68 km. Gempa ini dilaporkan tak berpotensi tsunami.

BMKG kemudian memperbarui kekuatan gempa menjadi M 5,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali pada kedalaman 104 km. Gempa disebabkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault),” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono, selasa (16/7).

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Gempa Bali Tak Berpotensi Tsunami
[/su_box]

Berdasarkan catatan BPDB, total ada 9 warga luka ringan dan 1 orang luka berat. Selan itu, sebanyak 48 bangunan rusak di Pulau Bali. Kerusakan terparah ada di Kabupaten Bandung dengan jumlah 36 bangunan, disusul Kabupaten Gianyar 5 bangunan rusak, Buleleng dua bangunan rusak, Tabanan dan Denpasar masing-masing 1 bangunan rusak. Sementara untuk Kabupaten Bangli, Karangasem, dan Klungkung nihil kerusakan bangunan.