Golkar dan Dua Akar yang Mereka Tanam dalam Pilpres

Ngelmu.co – Sebelum Mantan Ketua DPP Partai Golkar, Erwin Aksa menyatakan dukungannya kepada kubu 02, Golkar untuk Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Go Prabu), sudah ada lebih dulu. Karena hal ini, masyarakat pun dibuat bertanya-tanya, “Bukankah Golkar mendukung kubu petahana? Lantas, mengapa ada Go Prabu? Apakah Golkar pecah kongsi? Atau?”

Gambar terkait

Kenyataannya? Pertanyaan tersebut tak sulit untuk dipecahkan. Sebab, Golkar memang dikenal sebagai partai yang sangat matang, usianya pun sudah lebih dari 50 tahun. Partai ini pandai membaca tanda-tanda yang lahir di tengah Pemilihan Presiden (Pilpres). Situasi politik seperti apa pun, bisa mereka telaah dengan baik. Mana yang menguntungkan, dan mana yang tidak.

[read more]

Golkar bisa menebak, di mana kemenangan akan memantapkan pijakannya, dan seberapa besar peluang tersebut. Partai dengan lambang pohon beringin ini pun biasa menanam dua akar dalam ‘kehidupannya’. Menghindari hama, dan menyelamatkan diri sebelum angin membuatnya tumbang.

Melansir Kumparan, merapatnya keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke kubu 02, bisa dibilang merupakan bagian dari strategi Golkar dalam menyikapi perkembangan pemilu presiden di lapangan.

Partai berwarna kuning ini membaca pergerakan masyarakat bawah yang semakin membubung. Maka, jika hanya Go Prabu, nampaknya belum cukup untuk mengamankan pijakan. Dari situlah Golkar merasa perlu menguatkan akar lebih dalam lagi, kepada kubu 02.

Tidak bisa sembarangan, diperlukan tokoh Golkar yang kuat. Sehingga bisa meyakinkan Prabowo-Sandi, jika gerbong plat kuning bisa disambungkan dengan gerbong koalisi Adil Makmur, kalau keduanya memenangkan kontestasi Pilpres kali ini.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Mundurnya Erwin Aksa Kian Menguatkan Tanda-tanda Kekalahan 01
[/su_box]

Tentu, sosok muda, berpengaruh, punya kedekatan dengan banyak kalangan, termasuk dengan Prabowo-Sandi, punya sumber daya manusia, pun modal yang bisa menopang langkah-langkahnya, menjadikan Erwin sebagai pilihan yang tepat.

Sebelumnya, Erwin Aksa juga sudah mengakui kedekatan antara dirinya dengan Sandi, mereka adalah sepasang sahabat. Ia juga cukup dekat dengan Prabowo. Hal ini membuat Erwin jelas bisa berkomunikasi langsung setiap saat pada keduanya. Seperti dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, ia memiliki peran dalam memenangkan pasangan Anies-Sandi. Maka, menanam akar cadangan di kubu 02 melalui Erwin Aksa, bisa menjadi strategi yang jitu bagi Golkar.

Semangat masyarakat dalam menyambut kehadiran Capres dan Cawapres nomor urut 02, serta sepinya beragam acara yang digelar oleh kubu petahana, rasanya cukup menjadi gambaran yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebab, dalam menentukan keputusan politik, pandangan masyarakat menjadi hal yang perlu diperhatikan ekstra.

Mengapa Golkar merasa perlu menanam akar lainnya di kubu 02? Agar jika kemenangan Prabowo-Sandi semakin di depan mata, Golkar sudah lebih dulu menyiapkan perahu yang bisa mereka gunakan untuk menyebrang.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Akbar Tandjung, “Nasdem itu Punya Niat Jahat ke Partai Kita (Golkar)”
[/su_box]

Dan kalaupun pemenang Pilpres tetap kubu petahana, Golkar juga akan aman. Karena, sejak awal Golkar memang bagian dari koalisi kubu 01. Jadi, dalam situasi apa pun, partai ini tetap bisa duduk tenang. Sebab, siapapun presidennya, Golkar tetap bisa ada dalam barisan.

Hasil gambar untuk prabowo sandi vs jokowi ma'ruf golkar

Inilah dua akar yang biasa ditanam oleh Golkar. Cara ini mereka pertahankan, karena kerap menyelamatkan partai mereka dari berbagai ‘tamparan’ politik. Termasuk Pilpres 2019 ini, langkah tersebut kembali dipakai untuk mengamankan posisi Golkar, di kancah politik nasional.

[/read]