Ngelmu.co – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, berterima kasih kepada Hardiono (39), pria yang merekam kedatangan 49 warga negara asing (WNA) asal Cina, di Bandara Haluoleo, Kendari, Ahad (15/3) lalu.
Gubernur Sultra Berterima Kasih
Namun, Ali berpesan, jika di lain waktu Hardiono akan melakukan hal serupa, sebaiknya langsung disampaikan kepadanya, dengan mendatangi kantor Gubernur Sultra.
“Saya terima kasih banyak atas informasi, tapi lain kali jangan begitu, masih ada cara-cara yang elegan, datang ke kantor gubernur atau rujab (rumah jabatan) gubernur,” tuturnya, seperti dilansir Zona Sultra, Senin (16/3).
Sementara kepada Kapolda Sultra, Brigjen Pol Merdisyam, Ali meminta, Hardiono yang sebelumnya diamankan, agar dilepas.
Pasalnya, menurut Ali, tindakan yang dilakukan oleh warga Desa Onewila, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), itu justru membuahkan informasi.
“Saya minta kepada Kapolda, ini sama [seperti] pemberian informasi, tapi lain kali jangan seperti itu, langsung laporkan kepada gubernur,” ujar Ali.
“Pak gubernur, di sana ada begini… begini… di sana kalian tahan dulu, sampaikan ke kepala bandara, KA bandara koordinasi dengan saya, langsung kita isolasi di sana,” sambungnya.
Gubernur Sultra Mengaku Khawatir
Di sisi lain, Ali pun mengaku khawatir, dengan virus Corona (COVID-19) asal kota Wuhan, Cina, yang mewabah dengan sangat cepat.
“Bukan hanya kalian yang merinding, saya juga merinding, karena saya juga sayang anak-anak saya, masyarakat saya, karena virus ini tidak pilih kasih, tidak mengenal jabatan,” bebernya.
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP La Ode Proyek, mengatakan bahwa Hardiono telah dilepas dan diperkenankan pulang ke rumahnya.
Pelepasan itu dilakukan setelah Hardiono diperiksa, di Direktorat Resere dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), Senin (16/3).
“Hanya diminta konfirmasi tentang video yang beredar yang dibuatnya, di-dalami motifnya, ada unsur kesengajaan, setelah di-dalami, diputuskan untuk dipulangkan,” jelasnya, Selasa (17/3).
Lebih lanjut ia mengatakan, video terkait masih akan dipelajari, sehingga Hardiono, masih berstatus wajib lapor.
Warga yang bekerja sebagai sopir mobil itu, disebut akan dipanggil sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
Baca Juga: Warga Kelabakan Cari Masker, RI Justru Ekspor ke 3 Negara: Cina Salah Satunya
Terlepas dari itu, publik justru melayangkan #CopotKapoldaSultra di media sosial Twiiter, usai video WNA asal Cina tiba Bandara Haluoleo, Kendari, viral.
Sebab Kapolda Sultra, Brigjen Pol Merdisyam, dinilai melakukan blunder.
Dirinya mengatakan, di tengah mewabahnya virus Corona, ada 40 orang TKA Cina, datang dari Jakarta, Ahad (15/3) malam.
Tetapi pada kenyataannya, Merdisyam justru membagikan dua informasi yang keliru.
Pertama jumlah pekerja TKA Cina adalah 49 orang, bukan 40.
Kedua adalah puluhan TKA tersebut datang dari Cina, bukan Jakarta. TKA sempat transit dan di-isolasi di Thailand.
”Memang ada perbedaan keterangan terkait kedatangan 49 TKA Cina, pada Ahad (15/3) malam. Informasi yang kami terima di awal untuk menenangkan kondisi di masyarakat, dan tentunya tidak ada yang perlu dipertajam dari pernyataan tersebut,” kata Merdisyam, di Polda Sultra, Selasa (17/3).
”Setelah konfirmasi itu, setelah sebuah video viral di jagat maya, kami sampaikan informasi awal yang kami peroleh. Kami juga sampaikan, tidak melakukan penahanan warga, hanya meminta keterangan dan memberikan edukasi agar tidak membuat panik masyarakat,” ucap Merdisyam.