Ngelmu.co – Pesawat TNI Angkatan Udara T-50i Golden Eagle, jatuh di Blora, Jawa Tengah (Jateng), Senin (18/9/2022) kemarin.
Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi yang menjalani latihan terbang malam pun gugur.
Keterangan ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah.
Ia mengatakan, perwira penerbang lulusan AAU 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU 2017 itu meninggalkan istri dan seorang balita.
“Kejadian ini menyisakan duka yang sangat mendalam. Kepergiaanya meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi pada 2021 lalu.”
Sebelum dilaporkan jatuh, pesawat bernomor ekor TT-5009 yang diterbangkan Lettu Allan, melakukan kontak radio terakhir pada pukul 19.07 WIB.
Warga dan aparat menemukan puing reruntuhan pesawat di area hutan setempat.
Tim SAR Lanud Iswahjudi pun langsung diberangkatkan ke lokasi jatuhnya pesawat, dan masih mengevakuasi sekaligus mengamankan lokasi.
Sebelum dinyatakan jatuh, pesawat tempur ringan multi fungsi itu lepas landas sekitar pukul 18.24 WIB.
Pesawat jatuh di wilayah Desa Nginggil, Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Informasi di lapangan–dari petugas kewilayahan dan masyarakat desa–terkonfirmasi adanya serpihan logam.
Diduga, lokasi itulah yang menjadi tempat pesawat tempur T-50i Golden Eagle TNI AU, jatuh.
Pada 10 Agustus 2020 lalu, satu T-50i Golden Eagle dari Skuadron Udara 15 TNI AU juga gagal lepas landas.
Peristiwa terjadi dalam sesi terbang latihan rutin di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi.
Pilot in command dalam penerbangan latih itu adalah Mayor Penerbang Luluk T Prabowo.
Ia juga sebagai instruktur yang membawa siswanya, Letnan Dua Penerbang Muhammad Zacky.
Prabowo, gugur dalam kecelakaan penerbangan militer Indonesia tersebut.
