Ngelmu.co – Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar), mengalami erupsi pada Ahad (3/12/2023), sekitar pukul 14.53 WIB.
@ngelmucoGunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar), mengalami erupsi pada Ahad (3/12/2023), sekitar pukul 14.53 WIB, dan status saat ini masih Level II (waspada). Hingga Senin (4/12/2023), pukul 07.00 WIB, tercatat 11 pendaki ditemukan dalam keadaan meninggal (identitasnya belum diketahui), sementara tiga orang lainnya selamat. Basarnas Padang mencatat, 75 pendaki terjebak saat Gunung Marapi erupsi pada Ahad (3/12/2023) sore, 49 orang di antaranya berhasil dievakuasi dengan selamat pada Ahad malam. Dengan demikian, hingga berita dirilis, masih ada 12 pendaki yang belum ditemukan.
Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Suharyono, menyebut, hingga kini, 23 pendaki tercatat menjadi korban meninggal akibat erupsi tersebut.
“Saya ingin update informasi, dari 75 pendaki yang tercatat itu, 52 orang sudah berhasil diselamatkan,” tuturnya pada Selasa (5/12/2023) malam.
“Walaupun ada yang luka ringan, luka berat, dan lain sebagainya, kemudian 23 [pendaki] itu dinyatakan meninggal dunia.”
“Kita semua tentu berharap ada yang selamat, tapi Allah sudah berkehendak.”
“Yang ingin saya sampaikan juga adalah semuanya sudah terdeteksi dan diketahui keberadaannya oleh tim dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan.”
Suharyono memerinci, ada 32 tim–terdiri dari 300 personel gabungan–yang melakukan pencarian dan evakuasi di puncak gunung.
Secara administratif, terletak dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.
“Ada 32 tim yang bekerja sama, bahu-membahu, membantu proses evakuasi. Jumlahnya mencapai 300 orang.”
Baca juga:
Sebagai informasi, pada saat erupsi terjadi, jalur pendakian memang tidak ditutup.
Saat itu, erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu yang teramati sekitar 3.000 meter di atas puncak atau 5.891 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah timur.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm, dan durasi 4 menit 41 detik.
Erupsi eksplosif juga disertai adanya aliran piroklastik ke arah utara dengan jarak luncur 3 km.
Berdasarkan pengamatan instrumental Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini erupsi susulan masih berlangsung.
Erupsi tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan.