Ngelmu.co – Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng-Jombang, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) berpesan kepada seluruh masyarakat agar meninggalkan kebiasaan buruk yakni merokok. Sebab, ia mengatakan, rokok merupakan salah satu barang yang dihukumi makruh.
“Pesantren Tebuireng sudah melarang rokok, tetapi memang masih ada kyai atau ulama yang merokok,” tuturnya, saat menjadi salah satu pembicara dalam lokakarya “Harga Rokok, Dilema Pembangunan dan Kualitas Hidup” yang diadakan PKEKK Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Selasa (20/12/2016).
Melansir Tebuireng Online, sejak Senin (23/10/2017) lalu, pihak pesantren juga telah membentuk Koalisi Penggerak Pengendalian Produk Tembakau di Lingkungan Pesantren Tebuireng dan sekitarnya, bekerja sama dengan Komnas Pengendalian Tembakau.
Kegiatan tersebut juga diadakan agar semua santri, ustadz, karyawan, dan pihak lain bisa berhenti merokok. Atau bahkan mencegah para anak-anak dan remaja, agar tidak pernah mencobanya.
Saat itu, Gus Sholah juga menceritakan jika kyai yang selama ini merokok dan menentang kebijakan larangan merokok di Tebuireng, akhirnya jatuh sakit dan meninggal dunia.
“Pada saat sakit itu baru dia bilang bahwa merokok itu tidak baik,” ujarnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Hikmah di Balik Haramnya Daging Anjing
[/su_box]
Itu alasannya mengapa Gus Sholah terus memberikan pemahaman yang benar tentang rokok kepada masyarakat Indonesia, terutama umat Islam.
Karena jika pemahaman yang benar tentang rokok sudah diberikan, pengendalian tembakau pun tidak akan diperlukan (lagi).
“Sama seperti daging babi yang diharamkan bagi umat Islam. Tidak perlu ada aturan yang melarang daging babi,” pungkasnya.