Ngelmu.co – Putra dari almarhum KH Maimun Zubair (Mbah Moen), Gus Wafi, meminta proses hukum Permadi Arya alias Abu Janda, tetap berlanjut meski yang bersangkutan telah menyampaikan maaf.
“Meskipun sudah minta maaf, proses hukum diminta tetap berjalan,” tegasnya, memgutip Viva, Selasa (9/2).
Pengasuh Pondok Pesantren Darussohihain Sragen, Mursyid Thoriqoh Syadziliyah itu menilai, pernyataan Abu Janda soal ‘Islam arogan’, sebagai bentuk pelecehan terhadap agama Islam.
Lebih lanjut, Gus Wafi mengatakan, bukan kali ini saja Abu Janda, melecehkan agama rahmatan lil alamin ini.
Sebab, sebelumnya Abu Janda juga pernah mengatakan, teroris punya agama, dan agamanya adalah Islam.
“Di sisi lain, Abu Janda juga melontarkan pernyataan rasis kepada Natalius Pigai,” kritik Gus Wafi.
Itu mengapa ia, mendukung penuh langkah KNPI yang melaporkan Abu Janda ke Bareskrim Polri.
“Saya minta untuk tetap mengawal sampai hukum benar-benar ditegakkan,” tegas Gus Wafi.
“Karena penegakan hukum merupakan prasyarat terwujudnya persatuan dan kedamaian,” imbuhnya.
Baca Juga: Berkaca dari Kasus Ahok, Pakar Sebut Abu Janda Bisa Kena Pasal Penistaan Agama
Bahkan, Gus Wafi juga berharap, Polri dapat segera menangkap Abu Janda, demi menuntaskan kasus sensitif–SARA.
Sekaligus, agar tidak menjadi liar serta menimbulkan keresahan masyarakat luas di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini.
“Pernyataan gaduh di tengah kondisi negeri yang sedang banyak bencana merupakan tindakan ceroboh,” ujar Gus Wafi.
“Dan tidak peka terhadap kondisi bangsa yang sedang dilanda banyak musibah,” pungkasnya.
Sebelumnya, DPP KNPI melaporkan Abu Janda ke Bareskrim Polri–atas dua kasus.
Pertama, dugaan rasisme terhadap Natalius Pigai. Kedua, dugaan penghinaan terhadap agama Islam.
Kepolisian masih memeriksa Abu Janda sebagai saksi, atas kasus-kasus tersebut.
Setelah cuitan ‘Islam arogan’-nya mencipta gaduh, Abu Janda, meminta maaf ke sejumlah pihak [Kiai NU dan tokoh Muhammadiyah].
Baru-baru ini, Abu Janda juga sudah duduk bersama di sebuah hotel dengan Natalius Pigai.
Dalam pertemuan tersebut, elite Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menjadi ‘penengah’.