Ngelmu.co – Rabu (26/6), Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo) membagikan tak kurang dari 5.800 ekor ayam hidup kepada warga, di berbagai titik kota. Langkah ini menjadi bagian dari aksi protes 80-100 peternak ayam di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terhadap anjloknya harga ayam sejak September 2018, hingga Juni 2019 ini.
“Awalnya untuk aksi ini kami kumpulkan beberapa peternak, dan dapat 2.500 ekor ayam. Kemudian bertambah terus sampai malam ini total 5.800 ekor ayam akan kami bagikan ke masyarakat,” ujar Ketua Apayo, Hari Wibowo, Senin (24/6), seperti dilansir dari Tempo.
“Kalau ditotal nilainya, seluruh ayam yang dibagikan ya, 5.800 ayam x 2 kilogram x 7.000, (hasilnya) sekitar Rp 81.200.000,” lanjutnya menjabarkan.
Pembagian ribuan ayam gratis itu dilakukan di Timur Balaikota Yogya, Alun Alun Utara, Taman Sriwedari, dan sisi timur Stadion Kridosono.
Aksi tersebut menjadi bentuk seruan kepada pemerintah dan masyarakat luas, agar sadar jika harga ayam potong saat ini membuat peternak berada dalam kondisi sekarat dan nyaris bangkrut. Bahkan, sebagian dari mereka ada yang tidak berani memelihara ayam lagi.
Sejak September 2018 hingga Juni 2019, harga ayam memang selalu berada di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP). Di mana harga ayam hidup hanya Rp18.700 per kilogramnya, dan karkas tidak lebih dari HPP Rp 30.000 per kilogram.
Namun, harga daging ayam di pasar justru selalu di atas HPP, yakni Rp 29.000-Rp 30.000 ribu per kilogram. Padahal, para pedagang sendiri hanya membeli dari peternak dengan harga Rp 7.000-Rp 8.000 per kilogramnya, dengan memanfaatkan alasan over supply.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Giant Banyak Tutup, Karyawan Krakatau Steel di PHK, APBN Defisit, Indonesia di Ambang Krisis?
[/su_box]
Hal ini pun akhirnya membuat peternak resah. Karena idealnya, jika harga pasaran menginjak angka Rp 30.000 per kilogram, maka harga beli ke peternak bisa setengahnya lebih, atau sekitar Rp 18.000-Rp 20.000 per kilogram.
“Daripada kami menjual murah tapi masyarakat tetap tidak menikmati harga murah itu, maka lebih baik kami bagikan gratis saja, biar publik tahu kondisinya,” pungkas Hari.
Ketimpangan harga ayam di tingkat peternak dan pedagang ini sudah dilaporkan ke Dinas Pertanian Provinsi DIY. Tetapi karena masih belum mendapat tanggapan, Hari terus mendesak pemerintah untuk turun tangan mengatasi persoalan ini dengan membuat aturan tentang batas harga ayam di tingkat peternak maupun di pasaran.