Ngelmu.co – Sempat dikabarkannya nama mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, masuk sebagai salah satu tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, cukup menjadi polemik.
Polemik terjadi dikarenakan Deddy merupakan kader Partai Demokrat yang notabene mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Bahkan, politisi Partai Demokrat Andi Arief pun menyerang langsung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait nama Deddy yang masuk jubir Jokowi-Ma’ruf. Andi menyindir bahwa PDIP melalui Hasto rajin membajak kader Partai Demokrat. Andi pun menyatakan bahwa PDIP miskin kader berkualitas.
Baca juga: Demokrat Jabar: Deddy Mizwar Tak Jadi Jubir Jokowi-Ma’ruf
Tentu saja pernyataan yang diungkapkan Andi dibantah Hasto. Hasto menegaskan bahwa partainya tidak pernah membajak Deddy. Hasto menuturkan bahwa masuknya Deddy murni atas keinginan dia sendiri.
Dilansir dari Viva, Hasto menegaskan bahwa PDIP tidak pernah melakukan bajak membajak. PDIP, menurut Hasto, merupakan partai kader. Hasto menyebutkan bahwa PDIP adalah partai yang memiliki akar rumput di bawah, sehingga PDIP menjunjung etika politik tersebut.
“Kami tidak pernah punya tradisi bajak membajak kader partai lain,” kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Sabtu 1 September 2018.
Baca juga: Demiz Soal Jubir Jokowi-Ma’ruf: Apalah Awak Ini
Hasto lalu mengungkapkan, masuknya Deddy juga melalui dialog antara Deddy dengan Jokowi.
“Ya murni, di sebuah dialog bersama antara jajaran Pak Jokowi dan beliau,” katanya.