Helmholtz, Rumus Tersulit di Dunia yang Berhasil Dipecahkan Pria Asal Indonesia

rumus tersulit di dunia

Ngelmu.co – Rumus tersulit di dunia persamaan Helmholtz yang selama puluhan tahun menjadi misteri, berhasil dipecahkan oleh seorang pria asal Indonesia, Yogi Ahmad Erlangga. Yogi yang merupakan lulusan Delft University of Technology (TU DELFT), Belanda itu, mendapat Gelar master dan doktor di bidang matematika terapan, dari universitas yang sama.

Berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, Yogi juga sempat mengikuti program post-doctoral di Jerman. Bahkan, ia dipercaya untuk mejadi asisten profesor bidang matematika di Universitas Alfaisal, Arab Saudi.

Semua berawal dari ketertarikannya terhadap penelitian Aljabar dan Matriks Analisis, metode numerik untuk persamaan diferensial parsial (PDEs), aljabar linear numerik, metode iterasi untuk skala besar linear/non sistem linear, PDE-kendala optimasi, dengan aplikasi dalam dinamika fluida, dan propagasi gelombang dan seismik eksplorasi/ pencitraan.

Melansir dari berbagai sumber, pria berusia 43 tahun itu, juga tertarik dengan desain pesawat, dan melibatkan dirinya dalam desain kendaraan udara tak berawak yang panjang dan tinggi serta berdaya tahan.

rumus tersulit di dunia
Persamaan Helmholtz

Menurut pria yang dikenal religius itu, persamaan matematika dalam bentuk diferensial mampu memecahkan rumus Helmholtz, yakni pengubahan persamaan menjadi persamaan linear aljabar biasa.

Setelah dikerjakan dengan teliti, tahap berikutnya adalah penyelesaian dengan metode direct atau iterasi.

Dalam ranah engineering, selain untuk menemukan sumber minyak, keberhasilan persamaan Helmholtz, juga bisa di-aplikasikan ke dalam industri lainnya,

yang berhubungan dengan gelombang, serta digunakan untuk mendeskripsikan perilaku gelombang secara umum.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Di Jerman, Ada 800 Sekolah Umum Buka Kelas Agama Islam
[/su_box]

Dapat Memecahkan Rumus Tersulit di Dunia Namun Tak Pernah Mau Mematenkan Hasil Karyanya

Menurut Yogi, industri yang bisa mengaplikasikan rumus tersebut, antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blu-ray disc (keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data), dan aplikasi pada laser.

Di negeri Kincir Angin, Yogi dinobatkan sebagai doktor matematika terapan. Berkat rumus matematikanya, nama Yogi melambung di perusahaan minyak raksasa dunia.

Rumus itu juga membuat ribuan insinyur perminyakan gembira, bisa bekerja lebih cepat dengan akurasi tinggi dalam menemukan sumber minyak di perut bumi.

Desember 2001, Yogi mengajukan diri untuk melakukan riset terhadap Persamaan Helmholtz kepada Universitas Teknologi Delft.

Kemudian perusahaan minyak raksasa Shell, meminta Yogi untuk menemukan penyelesaian robust (dapat dipakai pada semua masalah) dari Persamaan Helmholtz.

Ia pun berhasil menemukan solusi atas Persamaan Helmholtz, pada Desember 2005. Saat itu, Yogi masih menjadi dosen di ITB.

Sebelumnya, selama puluhan tahun lamanya, beberapa ilmuwan dari belahan dunia, belum mampu memecahkan rumus tersebut. Hingga ketekunan serta keteguhan Yogi-lah, yang membuat persamaan itu bisa di-aplikasikan di beberapa ranah engineering.

Ada satu hal menarik yang bisa diteladani dari ilmuwan yang berhasil meraih penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce ini, Yogi tak pernah mau mematenkan hasil temuannya.

Meskipun jika ia mematenkan hasil temuannya itu memungkinkan dirinya untuk mendapat uang yang sangat besar, tapi Yogi tetap menolaknya. Ia hanya menamakan temuannya itu dengan Erlangga Equation.

Keputusan tersebut ia ambil, karena menurut Yogi, mematenkan temuan hanya akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun di kemudian hari.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Kereta Hidrogen Pertama di Dunia Akan Meluncur ke Indonesia
[/su_box]

Ingin Temuannya Dimanfaatkan Secara Maksimal

Di sisi lain, Tesis S3 yang disusun olehnya di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delft,

juga berhasil terpilih sebagai tesis terbaik di Belanda oleh MNC.

Di balik keberhasilannya, Yogi berpesan, agar temuannya itu bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,

untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di seluruh dunia.

Karena menurutnya, adalah hak setiap manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dan hak tersebut bisa dijamin, jika ilmu menjadi milik publik dan bersifat open source (tidak dipatenkan).

rumus tersulit di dunia
Yogi Ahmad Erlangga

“Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin, jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source,” pungkasnya merendah.

Diketahui, kini Yogi menjadi asisten profesor di Nazarbayev University, Kazakhstan.

terimakasih anda telah membaca artikel berjudul :

Helmholtz, Rumus Tersulit di Dunia yang Berhasil Dipecahkan Pria Asal Indonesia