Ngelmu.co – Rusman yang merupakan imam masjid Syuhada 45 PTN Makassar, mengungkapkan kronologi ‘polisi bersepatu’ masuk masjid, mengejar mahasiswa yang demo di Kantor DPRD Sulsel.
Kronologi ‘Polisi Bersepatu’ Masuk Masjid
Kejadian ‘polisi bersepatu’ masuk masjid, kata Rusman, terjadi sekitar pukul 13.00-14.00 WITA, Selasa (24/9) lalu.
Saat itu, dirinya yang sedang berada dalam salah satu ruangan di masjid, mendengar teriakan para mahasiswi yang ketakutan.
“Selesai sholat berjemaah itu, saya ganti pakaian di ruangan saya. Lalu cukup lama kemudian saya dengar kepanikan, jadi saya keluar,” ungkap Rusman, seperti dilansir Detik, Rabu (25/9).
“Mahasiswi itu pada minta perlindungan kepada saya, jadi saya keluar temui satpam,” imbuhnya.
Meski satpam PTN Makassar sudah menutup pagar, tetapi saat Rusman kembali ke dalam masjid, sudah nampak dua orang polisi sedang mengejar dua orang mahasiswa.
Sekitar satu sampai dua menit, polisi mengamankan kedua mahasiswa itu, dan membuat puluhan mahasiswi lainnya histeris.
Beberapa di antaranya meminta polisi tidak membawa temannya.
“1-2 orang (mahasiswa) itu diambil, dibawa keluar masjid, yang lainnya adu mulut dengan polisi. Saya tidak halau, (polisi) saya hanya saksikan,” kata Rusman.
“Yang perempuan itu hanya mampu histeris, dia mengingatkan hati-hati, Pak. Sempat mengatakan jangan kerasi temannya,” sambungnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Ketua DPRD Sulsel Kecam Polisi yang Masuk Masjid Pakai Sepatu
[/su_box]
Kemudian Rusman mengunci pintu masjid, setelah polisi pergi, dan baru membuka kembali pintu, setelah sejumlah mahasiswa datang untuk menjemput para mahasiswi.
“Karena itu yang (mahasiswa) perempuan juga masih tidak berani keluar. Sekitar 10 menit kemudian, datang temannya yang laki-laki jemput, baru saya buka pintu masjid,” pungkasnya.