Ngelmu.co – Aksi unjuk rasa terus berlanjut di India, hingga Selasa (17/12) malam, demi menolak Undang-Undang (UU) Amandemen Kewarganegaraan, dan memprotes kebrutalan yang dilakukan oleh aparat pada aksi sebelumnya.
Namun, korban tewas dan luka-luka pun terus berjatuhan, dalam aksi yang sudah berlangsung selama beberapa hari itu.
Dilansir Channel News Asia, penentangan UU yang dianggap ‘Anti-Muslim’ itu, berlangsung di kota timur Kolkata, Benggala Barat.
Massa berkumpul dan berdemonstrasi secara besar-besaran, dipimpin Mamata Banerjee, yang tak lain kritikus pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.
Negara bagian timur laut Assam itu, menjadi pusat protes, Selasa (17/12) pagi, setelah jam malam dicabut.
Sementara di malam hari, unjuk rasa besar-besaran dilakukan di New Delhi, serta beberapa kota lain, seperti Kerala, di negara bagian paling selatan.
Baca Juga: Bentrok Usai UU ‘Anti Muslim’ Disahkan, 2 Warga India Tewas Tertembak
Sebelumnya, selain memutus akses internet, pihak berwenang juga telah mengerahkan pasukan, untuk membubarkan aksi di beberapa negara bagian.
Salah satu bentrokan terburuk yang tak bisa dihindarkan, terjadi di Universitas Jamia Millia Islamia, Delhi, Ahad (15/12) malam.
Polisi menembakkan gas air mata, hingga mengejar massa ke dalam kampus, seperti disampaikan wakil rektor, di mana terdapat 200 orang terluka dalam insiden tersebut.