Ngelmu.co – Melalui akun Facebook pribadinya, Imam Masjid Karimia, Inggris, Muhammad Bilal, membagikan kisah bocah berusia sembilan tahun yang memutuskan untuk menjadi seorang mualaf, karena ingin berdoa sebagaimana Muslim, sholat, dan berpuasa.
Sebelum membimbingnya mengucap dua kalimat syahadat, Bilal, meminta anak bernama Rudy itu untuk memohon izin [menjadi seorang mualaf] kepada sang ibu.
Berikut cerita selengkapnya:
“Sampai saat ini, Rudy adalah mualaf termuda yang saya bimbing untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
[Sebelumnya] Setiap akhir pekan, kami pergi memberi makan tunawisma, bersama ibunya Claire Taylor.
Ia ingin menjadi seorang Muslim, berpuasa, dan berdoa. Masya Allah.
Jadi kami berdua meminta izin dari ibunya. Sang ibu meneteskan air mata, dan mengucapkan kata-kata indah yang bahkan membuat saya menangis.
Taylor berkata kepada Rudy, bahwa ia senang dengan apa pun keputusan anaknya, dan akan selalu mencintai serta mendukungnya. Masya Allah.
[Setelahnya] Kami melihat semua nama indah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan artinya, dan Rudy memilih, ‘Muhammad Muzammil’ sebagai nama Muslim. Masya Allah.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala, menjaganya tetap teguh, dan menjadikannya sarana bagi sang ibu, serta keselamatan di hari penghakiman.”
Jumat lalu–waktu setempat–adalah sholat Jumat pertama untuk Muzammil. Ia, nampak begitu nyaman mengenakan gamis dan serban.
Kisah saudara Muslim cilik ini tak berhenti sampai di situ. Sebab, setelah melihat Muzammil mengucap dua kalimat syahadat, seorang lainnya bernama Livvy, mengaku terinspirasi.
“Livvy, mengatakan itu menginspirasinya untuk turut mengucap dua kalimat syahadat. Sesuatu yang telah lama ia pertimbangkan. Masya Allah,” kata Bilal.
“Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala, mempermudah perjalanan Livvy, dan memberkahinya,” imbuhnya.
Baca Juga: Berawal dari Cari-Cari Kesalahan Al-Qur’an, Wendy Justru Putuskan Masuk Islam
Bilal, masih dalam proses menyiapkan proses untuk membimbing Livvy menjadi seorang mualaf.
Rencananya, pengucapan dua kalimat syahadat akan berlangsung di sebuah masjid yang sangat Livvy inginkan, secara resmi.
Terima kasih Bilal untuk kisah yang kau bagikan. Sungguh indah dan insya Allah menyelipkan hal yang dapat dipetik bagi siapa pun yang membaca.
Terima kasih juga untuk Muzammil, semoga kamu istiqamah. Aamiin allahumma aamiin.