Ngelmu.co – Ustaz Abdul Somad, pendakwah populer ini sering diundang ceramah ke berbagi tempat. Namun, meski banyak pihak yang menunggu kehadiran dan mengundang UAS untuk memberikan ceramah, ada juga yang menentang kehadirannya.
Adapun salah satu yang menentang kehadiran UAS yang diundang ceramah di Pondok Pesantren Al Husna, Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah adalah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jepara.
UAS yang rencananya hadir memberikan ceramah pada Sabtu, 1 September lalu, harus batal datang karena mendapat penolakan dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jepara. Penolakan tersebut tertuang dalam surat GP Ansor yang telah diumumkan jauh-jauh hari melalui sebuah surat edaran.
Dilansir dari Kumparan, Ketua Ansor Jateng, Mudjib pada Senin (3/9) membenarkan soal surat itu. Mudjib mengatakan bahwa surat dikeluarkan PC GP Ansor Jepara.
Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Cabang GP Ansor Jepara, Symsul Anwar, dan Sekretaris Kusdiyanto, berisi penolakan keras terhadap UAS dalam acara di Pondok Pesantrek Al Husna. Isi dalam surat itu mengatakan bahwa UAS dinilai hanya menjadi boneka atau domplengan oleh ormas yang telah dibubarkan pemerintah, Hizbut Thahrir Indonesia (HTI).
“Berkaitan dengan rencana kehadiran Ustaz Abdul Somad (UAS) di Pondok Pesantren Mayong, Kabupaten Jepara pada tangga 1 Septermber 2018 kami menilai bahwa UAS hanya dijadikan domplengan belaka oleh ormas uang telah dibubarkan pemerintah itu,” kutipan dari surat tersebut yang dibuat pada 21 Agustus 2018.
GP Ansor menyatakan bahwa HTI menggunakan para ulama Ahlussuna Wal Jamaah dan menggunakan kajian agama untuk meraih massa. GP Ansor berpandangan bahwa inti dari gerakan eks HTI masih seperti pola lama, yakni dengan menggunakan kajian agama dan mencatut nama-nama ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah, seperti nama UAS.
Oleh karena itu GP Ansor meminta tiga hal kepada Polri terkait dengan ceramah Ustaz Somad. Berikut ini adalah 3 permintaan GP Ansor:
- GP Ansor meminta kepada Polri untuk bisa secara tegas dan ekstra untuk memonitor roadshow UAS dan mencegah terjadinya konsolidasi eks HTI. GP ANsor menegaskan dalam acara ceramah yang akan dilakukan UAS tidak boleh ada atribut, kampanye, yel-yel, bendera dan lain sebagainya yang berkaitan dengan HTI.
- GP Ansor meminta Polri untuk memastikan bahwa dalam kegiatan tersebut ada Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
- GP Ansor menyatakan tetap berkomitmen menjaga kondisifitas daerah dari berbagai ideologi yang merongrong keutuhan NKRI, seperti halnya HTI.
Berikut adalah foto dari surat GP Ansor Kabupaten Jepara: