Berita  

Israel Serang Masjid di Gaza saat Waktu Zuhur, 22 Orang Tewas

Israel Serang Masjid Gaza

Ngelmu.co – Pasukan penjajah Israel, menyerang masjid darurat di kamp pengungsi Shati, Gaza, Palestina pada Sabtu (13/7/2024).

Serangan dilakukan saat warga tengah berkumpul untuk salat Zuhur.

Seorang pejabat rumah sakit yang merawat para korban menyatakan, serangan udara itu membunuh 22 orang.

Aksi itu terpisah dari serangan udara membabi buta Israel terhadap kamp pengungsi al-Mawasi yang membunuh 90 orang, dan melukai 300 lainnya.

Mengutip CNN, kepala ruang gawat darurat Rumah Sakit (RS) Al-Ahli, Amjad Elewa, mengatakan, 20 orang terbunuh dalam serangan di masjid lapangan di kamp Al Shati, sementara dua pria lainnya meninggal pada Ahad (14/7/2024).

Menurut Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, pengeboman itu terjadi di tengah salat Zuhur.

Semua cedera merupakan kasus serius, dan memerlukan operasi amputasi.

Video usai serangan dilakukan juga menunjukkan mayat-mayat tergeletak di atas tikar yang diletakkan untuk salat.

Beberapa korban–terbunuh ataupun terluka–terlihat kehilangan anggota tubuh mereka.

Pada laporan harian, Sabtu (13/7/2024), kantor Hak Asasi Manusia PBB juga mengomentari serangan tersebut.

“Sekitar jam satu siang, IDF, dilaporkan menyerang sebuah masjid darurat di dalam kamp pengungsi Ash Al Shati, sebelah barat Kota Gaza.”

“Laporan menunjukkan bahwa, IDF, menyerang tidak lama setelah salat Zuhur, banyak orang masih berada di dalam atau di dekat masjid.”

“Sejauh ini IDF, belum memberikan komentar apa pun mengenai peristiwa tersebut.”

“Tidak ada laporan mengenai peringatan sebelumnya, mengenai salah satu serangan tersebut,” jelas pernyataan itu, mengacu pada serangan Israel terhadap kamp pengungsi di Gaza selatan.

Baca juga:

Di hari yang sama, setidaknya, 90 orang terbunuh, dan 300 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi al-Mawasi.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan, serangan di al-Mawasi, belum dapat dikatakan mencapai tujuan.

Israel menargetkan Komandan Militer Hamas, Mohammed Deif.

Wakil Ketua Hamas di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya, mengatakan, klaim Netanyahu untuk menargetkan Deif adalah salah, dan bertujuan untuk mencapai ‘kemenangan palsu’.

Di sisi lain, Indonesia, Turki, Qatar, UEA, hingga Arab Saudi, mengutuk serangan mematikan yang dilakukan oleh Israel, dan memperbarui seruan gencatan senjata.