Ngelmu.co – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2018 – 2020 telah terpilih. Anwar Usman sosok yang menjadi Ketua MK baru. Ketika resmi terpilih menjadi Ketua MK, Anwar mengucapkan kalimat ‘Istirja’, innalillahi.
Istirja merupakan kalimat yang lazim diucapkan umat Islam saat mereka tertimpa suatu musibah atau ujian.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Sesungguhnya segala sesuatu datang dari Allah dan akan kembali kepadanya,” ujar Anwar di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 2 April 2018, seperti yang dilansir oleh Viva.
Anwar mengatakan bahwa sesungguhnya jabatan Ketua MK yang ia emban setelah memenangi pemungutan suara dalam rapat pleno hakim adalah ujian bagi dirinya. Hal tersebut dikarenakan dirinya menduduki jabatan dengan kewenangan teramat tinggi yang bisa menentukan kelanjutan suatu keputusan, baik yang dikeluarkan lembaga legislatif atau eksekutif.
“Jika ini adalah ujian maka hanya kepada Pencipta ia mengadu, memohon pertolongan,” ujar Anwar.
Menurut Anwar, jabatannyajuga harus dipertanggungjawabkanolehnya di dunia dan akhirat. Anwar kini bekerja di bawah amanat Pasal 24 UUD 195 yang mengatur tentang kekuasaan kehakiman, juga QS An-Nisa’ Ayat 58 yang menuntut manusia berlaku adil.
“Dengan kewenangan yang besar, hakim menjaga kemuliaan jabatannya agar dapat dipertanggungjawabkan dunia akhirat,” ujar Anwar.
Sebelumnya, Anwar Usman terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2018-2020, menggantikan Arief Hidayat. Anwar terpilih melalui mekanisme pemilihan langsung atau voting yang dilakukan oleh sembilan hakim MK, Senin, 2 April 2018.
Voting diambil setelah sebelumnya muncul tiga nama calon, yaitu Anwar Usman, Aswanto dan Saldi Isra muncul. Dari hasil voting, Anwar Usman memperoleh 5 suara, hanya selisih satu suara dengan Suhartoyo yang memperoleh 4 suara. Sementara, Wakil Ketua MK terpilih adalah Aswanto.