Ngelmu.co – Jangan cuma kasihan… Masih terngiang kisah, bagaimana pernyataan seorang anak di Gaza, yang diwawancarai setelah tempat tinggalnya dibombardir.
Jawabannya mencengangkan. Katanya, ia baik-baik saja.
Anak itu justru balik bertanya kepada yang mewawancarainya, “Bagaimana denganmu dan orang-orang di luar Gaza? Apakah kalian baik-baik saja?”
Pertanyaan yang sungguh bermakna, bagi yang berpikir. Sungguh, ternyata bukan warga Gaza, yang terjajah.
Namun, justru kita ini yang masih terpenjara. Oleh apa? Oleh ketidakpedulian kita sendiri.
Sebab, memilih abai terhadap kondisi saudara kita di Palestina.
Alhamdulillah, masih peduli, tapi ya, kadang-kadang saja; kalau Al-Aqsa dan Gaza sedang diserang.
Padahal mereka ada di dunia ini bukan untuk dikasihani, karena lihatlah, harga diri mereka baik-baik saja.
Kitalah yang sedang tidak baik-baik saja. Kita yang justru sedang tergadai harga dirinya. Demi dunia, dan takut mati.
Tidak seperti mereka, para murobithun penjaga Masjidil Aqsa, garda terdepan.
Mereka justru Allah hadirkan sebagai pengingat, sudah se-serius apa kita berjuang untuk menegakkan kebenaran?
Mari, mulai siapkan diri untuk mengembalikan izzah kita.
Izzah umat Rasulullah, yang berada pada kiblat pertama, di Masjidil Aqsa, di tanah Baitul Maqdis yang terjajah.
Mulai dengan niat untuk menjadi bagian dari pembebas, berdiri bersama para penolong agama Allah yang haq ini.
Memperjuangkan akidah umat, barometer kesehatan iman kita, kiblat perjuangan akhir zaman.
Jangan cuma kasihan.
Jangan bersuara untuk Palestina, kalau ada tragedi saja.
Bekali diri terus dengan ilmu pengetahuan dan hikmah pemahaman.
Lalu, optimalkan dengan strategi, untuk menyiapkan gelombang besar pejuang.
Yang insya Allah, dengan pertolongan-Nya, dikuatkan menolong saudara Palestina kita.
Mari bersiap; karena waktu tinggal sekejap.
Oleh: Annisa Theresia Ebenna Ezeria
Baca Juga: