Ngelmu.co – Kiai Baidowi, meninggal dunia dan dimakamkan di sisi utara Masjid Darul Iman, Sampang, Jawa Timur. Kisahnya menjadi sorotan, karena setelah tiga tahun berlalu, jasadnya diketahui masih utuh dan harum.
Awalnya, Kiai Sufyan Ahmad yang merupakan anak dari Kiai Baidowi, menemukan makam sang ayah ambruk akibat guyuran hujan yang deras, Senin (23/11) lalu.
“Saya mengetahuinya saat keluar masjid, dan tiba-tiba kaget melihat makam Abah ambruk,” tuturnya, Selasa (24/11).
“Kemarin tampak jelas ambruknya, karena kuburan Abah, tidak jauh dari masjid,” sambung Sufyan.
“Biasanya ‘kan ada bau seperti kayak busuk, tapi ini enggak. Posisinya juga masih seperti semula,” lanjutnya lagi, mengutip Detik.
Lebih lanjut, Sufyan, juga menceritakan jika makam sang ayah, sempat tergenang air akibat hujan deras.
“Karena (di dalam liang lahad) airnya masih banyak, ‘kan biasanya airnya bau, tapi itu enggak,” akuannya.
Mendapati hal itu, pihaknya langsung memperbaiki makam dengan bantuan warga sekitar.
Baca Juga: 10 Amalan Hari Jumat yang Dianjurkan
Sufyan, pun mengaku terkejut saat melihat jenazah orang tuanya masih utuh. Bahkan, rambut Kiai Baidowi, juga masih ada.
“Terus diperbaiki sama santri, kemudian banyak masyarakat yang datang saat itu, karena itu amblesnya dalam,” jelas Sufyan.
“Oleh saya disuruh perbaiki sampai ke dalam. Ternyata di dalamnya, pembatas antara mayat itu ternyata patah semua,” imbuhnya.
“Tapi alhamdulillah, mayatnya tidak berubah, masih utuh,” sambungnya lagi.
Pada saat itu, Sufyan, tidak memperkenankan orang lain untuk masuk ke liang lahad dan memegang jenazah sang ayah.
“Mayat tidak disentuh santri atau masyarakat. Memang tidak saya perbolehkan. Saya minta posisinya jangan diubah, jadi seperti yang ada,” kata Sufyan.
“Pergantian kain kafan langsung dilakukan di dalam kuburan, tanpa mengangkat mayat ke atas kuburan,” lanjutnya.
“Saya berharap amal baik beliau diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mendapatkan surga-Nya,” pungkas Sufyan.
Masyarakat sekitar mengenal Kiai Baidowi sebagai sosok yang senang membagikan ajaran agama.
Kabar ini pun membuat warga Kampung Langpanggang, Dusun Banbalang, Desa Batoporo Barat, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, kagum.