Ngelmu.co – Bukan tidak mungkin, Google, akan menyepak Facebook dari Play Store, jika semakin banyak pengguna yang mengulas buruk aplikasi tersebut.
Facebook Panen Ulasan Buruk
Saat menulis berita ini, para pengulas, terpantau memberikan bintang satu, lengkap dengan komentar bernada kritik.
Bahkan, tidak sedikit pengguna yang menghapus aplikasi Facebook dari gawai mereka.
Sikap itu mereka ambil, demi membela Palestina. Mengapa demikian? Adakah sangkut pautnya?
Tentu ada alasannya, yakni mayoritas pengulas, mengeluh jika Facebook, terus memblokir konten mereka yang menyudutkan Israel, atau memberitakan soal Palestina.
Permasalahan ini sudah tercium sejak beberapa waktu lalu. Sebagaimana Ngelmu tulis, pada Sabtu (15/5).
Baca Juga: Fanpage ‘Jerusalem Prayer Team’ Paksa Pengguna Facebook Dukung Israel
Para pengguna Facebook, mengungkapkan bahwa, akun mereka dibuat otomatis menyukai fanpage ‘Jerusalem Prayer Team’.
Di mana salah satu unggahan pada fanpage tersebut adalah pernyataan bahwa Israel, butuh bantuan dana.
Tudingan dari Para Pengguna
Sebelum memaksa para pengguna menyukai fanpage ‘Jerusalem Prayer Team’, para pengguna juga telah mengkritik Facebook.
Pasalnya, media sosial ini diduga menghapus tanda pagar ataupun unggahan yang menunjukkan serangan Israel kepada Palestina.
Facebook, dituding melakukan penyensoran konten serangan yang terjadi di Palestina.
Padahal, serangan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, serta jalur Gaza, jelas tak dapat disembunyikan dari mata dunia.
Bahkan, penduduk Sheikh Jarrah, juga terus diusir secara paksa dari rumah mereka.
Kantor media Pemerintah Palestina di Jalur Gaza juga telah mengkritik beberapa platform media sosial, selain Facebook.
Di antaranya Instagram dan Twitter. Keduanya pun diduga menyensor konten yang mengabarkan kondisi di Palestina.
Temuan ini juga dinilai sebagai bukti keterlibatan mereka dengan otoritas Israel, sekaligus menjadi standar ganda.
Pertanyaannya, akankah Google benar-benar menyepak Facebook dari Play Store jika ulasan buruk terus masuk?
Mengutip ulasan Techcrunch, Mei 2019 lalu, Google memiliki hitung-hitungan tersendiri.
Mereka akan menggunakan penilaian yang berasal dari tinjauan baru pengguna, bukan keseluruhan ulasan yang masuk sejak aplikasi ada.
Sementara mengutip Digital Trends, akhir 2018 lalu, Google juga mengklasifikasi pemberian ulasan buruk dalam tiga kategori:
- Konten yang buruk [bad content],
- Ulasan palsu [fake review], dan
- Ulasan berbayar [incentivized review].
Bad content merupakan ulasan di luar topik atau cenderung mengumbar kebencian.
Fake review adalah ulasan yang berupaya memengaruhi posisi aplikasi dalam pemeringkatan secara berlebihan.
Baik dengan menggelembungkan jumlah tinjauan positif pun mengulas buruk, agar aplikasi memiliki peringkat buruk atau bisa juga baik.
Sementara incentivized review merupakan tinjauan pengguna asli yang telah ditawari imbalan.
Jika tinjauan seperti ini yang Google terima, maka aplikasi akan bisa mendapatkan reputasinya kembali.
Lantas, bagaimana dengan ulasan para pengguna untuk aplikasi Facebook dan Facebook Lite? Berikut beberapa di antaranya:
Heba Dalal’ah: Saya yakin, bintang satu lebih dari cukup untuk aplikasi Facebook.
Pertama, hampir tidak ada privasi, begitu Anda berbicara tentang sesuatu, itu akan segera muncul sebagai halaman tambahan atau bersponsor.
Selain itu, ini penuh dengan pop tambahan di halaman beranda Anda, [dan] tidak akan membiarkan Anda menikmati video tanpa banyak penambahan.
Apalagi, tidak mendukung kebebasan berbicara.
Ya, ini adalah aplikasi yang bagus untuk media sosial, tetapi ada banyak batasan yang tidak memungkinkan Anda menikmatinya seperti sebelumnya!
Malik Huzaifa: Aplikasi media sosial kelas tiga yang tidak akan melindungi privasi Anda, dan akan menjadi platform yang bias.
Facebook selalu membantu manuver politik atas perintah berbagai lobi.
Siapa yang ingin bersosialisasi di platform yang sudah terjerat begitu banyak penipuan.
Bayangkan saja, menyukai hal-hal yang bahkan belum pernah Anda cari, dalam hidup Anda. Ini terjadi pada saya dan teman-teman saya.
Jika Anda adalah orang yang sangat peduli dengan privasi, tentu semua orang peduli, ini bukan tempat Anda. Pengalaman yang sangat buruk.
Nuniq Triana: Dulu menyenangkan, tapi sekarang tidak lagi. Terlalu banyak campur tangan politik.
Membuat Facebook tidak merdeka. Mereka menetapkan standar sendiri yang sering kali melanggar prinsip kejujuran dan kebebasan berbicara.
Hal yang selama ini menjadi prinsip platform mereka [dilanggar].
Sering kali, mereka melarang berita faktual, hanya karena dianggap tidak sesuai dengan standar komunitas mereka. Menyedihkan!
Facebook Lite
Musa Rajpoot: Sepertinya aplikasi dan platform memiliki bias tersendiri. Seluruh ide platform media sosial adalah kebebasan berbicara.
Namun, akhir-akhir ini, platform secara otomatis menyukai atau mengikuti akun yang tidak saya ketahui. Sehingga mengurangi interaksi pada topik tertentu.
Inilah saatnya kita beralih ke platform media sosial yang lebih baik dan lebih terbuka.
Owais Shah: Saya menggunakan Facebook sejak 2009, tetapi saya terkejut, melihat bagaimana mereka menyalahgunakan data serta merusak syarat dan ketentuan.
Saya sangat kecewa, ketika saya menyadari bahwa Facebook, menyukai halaman dengan ID saya.
Bahkan, tanpa izin saya. Ini benar-benar aneh dan gila. Ini menunjukkan bagaimana mereka dapat menyalahgunakan ID.
Asad Khan: Aplikasi yang sangat buruk. Setiap saat itu berfluktuasi [labil].
Butuh lebih banyak waktu untuk memuat halaman, bahkan unggahan sederhana.
Ini merekomendasikan konten yang sangat buruk dalam umpan berita. Terlalu banyak iklan. Aplikasi menjijikkan secara keseluruhan.
Isinya juga selalu mendukung Israel yang menyebarkan teror terhadap umat Islam yang tidak bersalah, khususnya anak-anak.
Baca Juga: Fofana Hingga Pogba Kibarkan Bendera Palestina, Pemain Israel Ubah dengan Bendera Negaranya
Terlepas dari ulasan di atas, akankah keempat aplikasi lainnya [Messenger Lite Facebook, Facebook Gaming, Facebook Analytics, dan Messenger] yang masih mengamankan posisi bintang 4, menyusul kedua rekannya?