Ngelmu.co – Kembali cuitan dari Fadli Zon dibahas publik. Kali ini cuitan Fadli tentang ‘Putin pemimpin yang ideal’ dari Fadli Zon yang belum usai juga jadi kontroversi. Salah satu yang menanggapi cuitan Fadli tersebut adalah Tsamara Amany dengan mengajak Fadli berdebat. Namun kemudian, argumentasi yang dilontarkan Tsamara yang mengajak berdebat Fadli tersebut dibantah media Rusia.
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany, menanggapi cuitan Fadli Zon dengan mengajak berdebat Fadli. Namun, ajakan berdebatnya tak ditanggapi Fadli Zon, kemudian Tsamara membuat video testimoni soal Rusia sambil kembali mengajak Fadli berdebat.
Dalam video tersebut, Tsamara menjelaskan pandangannya soal Putin. Lalu, video tersebut diunggah di Twitter. Pada video yang berdurasi 45 detik itu, Tsamara menjelaskan bahwa Putin bukanlah contoh pemimpin yang baik. Tsamara menyatakan bahwa Putin sangat tidak demokratis dan membiarkan korupsi.
Berikut ujar Tsamara dalam videonya:
Putin bukan contoh pemimpin yang baik. Yang membungkam oposisi dan pers di Rusia sana. Di Rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia. Bahkan di sana, praktik-praktik korupsi dibiarkan begitu saja. Kalau kita lihat dari segi indeks persepsi korupsi, Indonesia jauh di atas Rusia. Nah, kalau sudah begitu, yakin orang seperti itu mau dijadikan standard kepemimpinan? Kalau saya, tidak mau ada pemimpin seperti itu di Indonesia! Kalau kamu? Jadi kita tahu kan, kenapa fadli zon nggak berani debat dengan Tsamara.
Argumen Tsamara yang dikemukan dalam video tersebut mendapat bantahan keras dari akun Twitter milik media Rusia yang ada di Indonesia, @RBTHIndonesia. Pada awal sanggahannya, RBTH mengatakan bahwa ada kesalahpahaman terkait pengetahuan Tsamara tentang Putin. RBTH mengatakan juga sangat menyayangkan hal tersebut.
RBTH pada sanggahannya itu mencoba mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak membela siapapun, baik Putin maupun Fadli Zon. Tapi, argumen Tsamara yang terkait tidak adanya kebebasan pers di Rusia, dibantah keras oleh RBTH.
Selanjutnya, RBTH menyatakan bahwa hubungan Rusia dan Indonesia berjalan baik-baik saja. Menurut RBTH, Tsamara bisa saja tidak sepakat dengan Fadli Zon, namun menurut mereka apa yang dipaparkan dalam video menunjukan Tsamara merupakan politikus yang belum dewasa dan dangkal wawasannya.
RBTH juga menilai tidak tepatnya argumen Tsamara soal korupsi yang ada di Rusia. RBTH membenarkan soal maraknya korupsi dan peringkat negaranya yang ada di bawah Indonesia. Namun, RBTH tentu saja membantah jika Tsamara mengatakan Rusia tidak mengambil tindakan apapun.
RBTH mencontohkan dengan penangkapan pejabat secara massal sepanjang sejarah pasca-Soviet. Bahkan Rusia pernah menghukum 8.800 pegawai negeri Rusia dikarenakan kasus korupsi.
Mengakhiri tanggapan video dari Tsamara, RBTH menyarankan Tsamara bisa belajar lebih banyak lagi soal Rusia. Agar Tsamara bisa lebih bijak lagi, jika suatu saat ia ingin berkomentar soal Rusia.