Ngelmu.co – Presiden Joko Widodo heran dengan harga jagung petani. Jokowi kaget harga jagung petani hanya Rp3.500 per kilogram.
Kekagetan Jokowi itu terjadi saat Jokowi membagikan SK pemanfaatan perhutanan sosial. Diketahui, Jokowi membagikan SK pemanfaatan perhutanan sosial sebanyak 13.976 hektare di Wana Wisata Pokland, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Adalah Suparno, salah satu penerima SK asal Indramayu Jawa Barat yang mengelola 2 hektare lahan. Lahan yang Suparno kelola, seluas 1 hektare ditanami padi dan sisanya adalah jagung.
Jokowi sempat menanyaka ke Suparno mengenai panen jagung di 1 hektare lahan yang bisa menghasilkan hingga 4 ton jagung. Jokowi menanyakan harga jagung kepada Suparno.
Suparno menjawab bahwa harga per kilogram jagung Rp3.500 saja. Mendengar jawaban Suparno, Jokowi kembali mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang Jokowi ajukan yaitu jagung yang seharga Rp3.500 per kg itu merupakan jagung basah atau bukan.
“Basah? Iya kan basah itu,” kata Jokowi, dikutip dari Viva.
Suparno menjawab jika jagung dengan harga itu sudah kering. Jokowi terdiam dan heran, dengan harga yang Suparno sebutkan.
Bahkan Jokowi kembali mempertanyakan harga itu apakah untuk jagung basah atau kering. Jawaban Suparno tetap sama.
“Lho biasanya kan kalau saya baca di koran itu, harganya naik sudah Rp5 ribu-Rp6 ribu,” tanya Jokowi.
Jokowi mengungkapkan jika untuk biaya produksinya saja, dari informasi yang diperoleh, untuk 1 kg adalah sebesar kurang lebih Rp2 ribu.
Suparno mengatakan bahwa ia menghitung untuk 1 hektare lahan jagung yang ditanaminya, ia membutuhkan setidaknya 6 kuintal untuk pupuk.
Masih heran dengan harga rendah tersebut, Jokowi menanyakan sisa harga yang ia dengar itu kemana.
“Tapi kok, di koran harganya sampai Rp5.000-Rp6.000. Di mana sisanya, apa di pedagang atau di tengkulak?” tanya Jokowi.
Secara bersamaan, para petani yang hadir menyebut di tengkulak., termasuk Suparno yang juga mengonfirmasi hal itu.
Dari jawaban para petani itu, Jokowi mengaku memahami.