Jokowi Tawarkan Maskapai Asing Masuk Indonesia Sebagai Solusi Tiket Murah

Ngelmu.co – Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) mengaku pemerintah sudah melakukan upaya untuk menurunkan harga tiket pesawat. Salah satunya dengan menurunkan Tarif Batas Atas (TBA) dan menaikkan Tarif Batas Bawah (TBB).

Harga avtur juga diturunkan, karena dinilai memiliki kontribusi hampir 40 persen, dari total biaya yang harus ditanggung oleh maskapai penerbangan. Namun, menurut Jokowi, harga tiket pesawat memang masih belum stabil.

“Ya ‘kan sudah turun, sudah diturunkan, hanya tidak kembali ke harga semula,” ujar Jokowi, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/5), seperti dilansir dari Kumparan.

Ia juga memerintahkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi agar melakukan evaluasi TBA dan TBB secara berkala, guna mengupayakan turunnya harga tiket pesawat.

“Saya sudah sampaikan ke Menhub, dievaluasi terus,” imbuhnya.

Sementara industri penerbangan tanah air, saat ini dikuasai oleh dua aktor besar, yakni Lion Air Group (Lion Air, Batik Air, dan Wings Air), serta Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, dan Nam Air).

Terbatasnya pemain di industri, memiliki dampak pada penentuan harga tiket pesawat yang kurang kompetitif.

“Mungkin kompetisinya kurang banyak,” tutur Jokowi.

Lebih lanjut, ia mengaku akan mengundang maskapai-maskapai baru untuk membuka rute domestik. Tujuannya, agar nantinya konsumen bisa punya lebih banyak pilihan.

Maskapai, menurut Jokowi, juga akan semakin efisien, sehingga berdampak terhadap harga tiket pesawat yang kembali terjangkau.

“Kita akan perbanyak kompetisi ini, sehingga mereka (maskapai) akan semakin efisien,” jelasnya.

Jokowi menyebut perizinan di Indonesia memungkinan untuk mengundang maskapai asing. Mereka bisa mendirikan perusahaan (perseroan terbatas) dan membuka rute-rute domestik.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Harga Tiket Pesawat Ke Medan dan Osaka Beda Tipis, Warganet Sebut Lucu
[/su_box]

Jika dilihat, saat ini maskapai asing yang sudah membuka rute penerbangan domestik adalah Indonesia AirAsia. Di mana 49,25 persen sahamnya, dimiliki oleh AirAsia Investment Ltd.

“Lho kita ‘kan juga terbuka, yang penting kompetisilah. Saya kira di dalam negeri sendiri kalau ada kompetisi ‘kan bagus,” ungkap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tak menampik, tingginya harga tiket pesawat, berdampak kepada perekonomian daerah, khususnya daerah tujuan wisata seperti Bali, Yogyakarta, Bangka Belitung, hingga Lombok. Sebab, angka kunjungan wisatawan domestik pun anjlok sejak awal tahun ini.

“Saya mendapatkan keluhan, di Bali mengeluh, di Bangka Belitung sampaikan hal yang sama,” akunya.

Dan pernyataan Jokowi terbukti melalui PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II yang merupakan operator bandara-bandara di Indonesia, mereka mencatatkan terjadinya penurunan penumpang rute domestik hingga 20 persen.

Bahkan, jika ditotal, penurunan terjadi hingga 8,6 juta penumpang untuk penerbangan domestik yang terbang via 28 Bandara AP I dan Bandara AP II. Jelas, angka ini menjadi perbandingan antara kuartal I-2019 dan kuartal I-2018.