Ngelmu.co – Kabar atas meninggalnya Pemimpin Negara Korea Utara, Kim Jong Un, berembus kencang. Seperti diberitakan jaringan televisi Hong Kong.
Tetapi sebuah majalah di Jepang, justru menyebut diktator Korut yang dijuluki ‘Pria Roket’ itu, masih berada dalam kondisi vegetatif, usai menjalani operasi jantung, awal bulan lalu.
Kondisi vegetatif sendiri, berkaitan dengan keadaan disfungsi otak kronis, di mana seseorang tak menunjukkan tanda-tanda kesadaran.
Wakil Direktur HKSTV Hong Kong, Satellite Television—jaringan televisi yang didukung pemerintah Beijing—mengklaim bahwa Kim, telah meninggal dunia.
Sebagaimana kabar dari ‘sumber yang sangat terpercaya’, seperti dilansir New York Post, Ahad (26/4).
International Business Times juga melaporkan, unggahan wakil direktur jaringan televisi Hong Kong itu, melalui aplikasi Weibo, sudah tersebar luas di media sosial.
Namun, laporan lain yang belum terkonfirmasi, menyebutkan bahwa dari beberapa sumber partai senior di Beijing, menyampaikan terjadi kesalahan dalam operasi yang dijalani Kim.
Ketika memasukkan ring, tangan ahli bedah disebut gemetar. Tetapi lagi-lagi, hal ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak Korut.
Sebelumnya, Cina telah mengirimkan pakar medis ke Korut, untuk membantu proses pengobatan Kim.
Dilansir Reuters, sedikitnya, ada tiga sumber yang mengetahui situasi ini.
Seorang sumber mengatakan, ada tim yang terdiri atas beberapa dokter dan pejabat Cina, meski belum diketahui jelas tujuan dari pengerahan tim tersebut.
Dua sumber lainnya mengatakan, delegasi yang dikerahkan ke Korut itu, dipimpin oleh seorang anggota senior Departemen Penghubung Internasional pada Partai Komunis Cina.
Departemen tersebut diketahui, menangani urusan antara Cina dan Korut.
Hingga berita ini dirilis, para sumber terus menolak untuk memberikan informasi terkait sensitivitas masalah.
Begitupun pihak Departemen Penghubung dan Kementerian luar negeri Cina. Masih belum memberikan komentar.
Di sisi lain, situs berbasis di Seoul, Daily NK, justru melaporkan jika awal pekan ini, Kim telah pulih, usai menjalani prosedur kardiovaskular pada 12 April lalu.
Laporan tersebut mengutip sumber tanpa nama, yang ada di Korut.
Begitupun dengan Presiden AS, Donald Trump, yang sempat menanggapi soal kondisi Kim, yang disebut sakit parah.
“Saya pikir laporan itu tidak benar,” kata Trump, Kamis (23/4).
Baca Juga: Cegah Corona, Pemerintah Korut Perintahkan Tentara Tembak WN Cina yang Dekati Perbatasan
Selama ini, Korea Utara menjadi salah satu negara dunia yang terpencil dan tertutup.
Masalah kesehatan para pemimpinnya, diperlakukan sebagaimana keamanan negara.
Reuters pun mengaku, belum dapat mengonfirmasi secara independen, setiap detail tentang keberadaan atau kondisi Kim saat ini.
Kim, diketahui baru berusia 36 tahun, lahir di Pyongyang, Korea Utara, 8 Januari 1984 silam.
Cucu dari Kim Il Sung, yang merupakan putra bungsu Kim Jong Il, serta suami dari Ri Sol-ju, sudah memimpin Korut, sejak 2011 lalu.
Ia sempat menghilang pada 2014, lebih dari sebulan. Hingga televisi pemerintah Korut, memberitakan jika dirinya berjalan pincang.
Spekulasi tentang kesehatan Kim, dipicu oleh kebiasaan merokoknya yang berat, serta riwayat kardiovaskular.
Masalah kesehatan Kim, bukan yang pertama ‘disembunyikan’. Pada 2008 lalu, ketika sang ayah menderita stroke, media Korea Selatan, melaporkan jika dokter Cina, terlibat dalam perawatannya bersama dokter Prancis.
Kebenaran kabar ini masih terus dikonfirmasi. Namun, #KimJongUnDead, sudah menjadi trending di media sosial Twitter, seperti dikutip Ngelmu, Ahad (26/4) pagi.