Ngelmu.co – Di acara peringatan ’29 Tahun Anne Avantie Berkarya’, Sukmawati Soekarnoputri membacakan puisi ‘Ibu Indonesia’ yang selanjutnya menuai kecaman. Terkait hal tersebut, Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menyatakan keprihatinannya terkait puisi yang dibacakan Sukmawati dan meminta Sukmawati mencabut puisi ‘Ibu Indonesia’.
Lewat surat yang ditandatangani Koordinator Presidium MN KAHMI, Siti Zuhro, dan Sekretaris Jenderal, Manimbang Kahariady, menyatakan sejumlah pernyataan bahwa puisi putri Presiden pertama RI Soekarno ini mencerminkan ekspresi yang tak memperhatikan nilai-nilai Pancasila dan konstitusi dalam kehidupan berbangsa.
“Bait-bait yang membandingkan “sari konde vs cadar” dan “kidung Indonesia vs azan” merupakan perbandingan yang keliru dan tidak pada tempatnya, karena yang satu bersifat “profan,” sedangkan lainnya bersifat “sakral” (bagian dari ajaran agama),” seperti tertulis dalam keterangan MN KAHMI yang dilansir dari kumparan, Jumat (6/4).
Tentu saja hal tersebut sangat melukai keyakinan umat islam karena mengandung unsur “pelecehan” terhadap nilai-nilai agama yang dianut umat islam. MN KAHMI juga menuntut Sukmawati mencabut puisi yang telah dibacakannya itu, karena permintaan maaf Sukmawati kepada seluruh umat islam beberapa waktu lalu tidak cukup.
“MN KAHMI menuntut kepada Ibu Sukmawati Soekarnoputri untuk mencabut puisi tersebut dan sekaligus dinyatakan bahwa puisi tersebut tidak ada,” tulis MN KAHMI.
Menurut MN KAHMI, Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, baik dari sisi suku, ras, dan agama. Merupakan kewajiban semua warga negara untuk menghormati kemajemukan karena hanya dengan toleransi, hormat menghormati, dan kebesamaan, kedamaian, keadilan dan kemakmuran akan dapat tercapai.