Ngelmu.co – Beberapa waktu lalu, pendakwah asal Malaysia, Lew Yun Pau atau yang dikenal dengan nama Ebit Lew, menemui enam pemuda di Pekanbaru, Riau.
Ia pun bercerita tentang apa-apa saja yang didapat dan dirasa dari pertemuan tersebut.
“Sebak hati, sayu [karena] di Pekanbaru, Indonesia, tertampak anak muda, remaja, berkemah di jalanan.”
Demikian tulis Ebit di awal takarir unggahan Instagram-nya, sebagaimana Ngelmu kutip pada Selasa (19/4/2022).
“Mereka merantau begini dengan skuter. Baik-baik anak ini semua. Ada seorang 14 tahun, sampai 20 tahun,” sambungnya.
Meski pertemuan tersebut adalah yang pertama bagi mereka, tetapi Ebit merasa seperti sudah lama kenal.
“Saya membelikan mereka pakaian untuk salat, mereka sangat gembira,” ujar Ebit.
Lalu, ketika ia bercerita tentang salat, ibu, dan juga ayah, anak-anak itu pun tampak menangis.
Ebit menyampaikan, jika Allah sayang kepada umat-Nya.
“Mereka jadi sebak. Waktu peluk, anak-anak ini menangis,” sebutnya.
“Berulang kali mereka ucap terima kasih. Sedih rasa. Semoga adik semua baik-baik saja, dimudahkan oleh Allah segala urusannya,” tutup Ebit.
@ngelmuco Potret #pendakwah asal #Malaysia yakni #EbitLew saat menemui pemuda di #Pekanbaru #Riau ♬ Bil’thikr – Maher Zain
Baca Juga:
Sebagai informasi, Ebit memutuskan untuk masuk Islam, ketika usianya masih 12 tahun.
Saat ini, ia tengah berdakwah keliling Indonesia.
Di Jakarta sendiri, ia menyempatkan bertandang ke kantor publik figur Tanah Air, Baim Wong.
Mereka pun merencanakan misi berbagi ke Afrika.
Di Pekanbaru, Ebit bukan hanya bertemu dengan enam pemuda tadi, tetapi ia juga memberikan bensin gratis untuk pengendara ojek online.
Kini, ia memang tengah tersandung masalah hukum di Malaysia; terseret 11 tuduhan.
Di mana salah satunya adalah pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di Sabah.
Ebit didakwa mengirimkan gambar tidak senonoh melalui WhatsApp kepada perempuan tersebut.
Pengadilan juga telah memutuskan untuk menggelar sidang penyerahan dokumen perkara pada 20-23 April mendatang.
Namun, Ebit juga sudah mengeluarkan bantahan atas tuduhan yang ia dapat.
Berikut pernyataannya:
Saya tidak merasakan apa-apa. Saya yakin, saya tidak bersalah.
Dan saya yakin, ini adalah rencana banyak orang dari dulu, yang mencoba mengganggu pekerjaan amal kami.
Memang, setiap kita ditimpa cobaan, kita merasa berat, tapi dari awal sudah belajar.
Kita harus berdoa dan tidak bersedih, karena cobaan yang datang itu sunatullah.
Saya melihat tuduhan ini tidak berdasar, dan memang tujuan utamanya, saya lihat, adalah untuk melemahkan kredibilitas.
Sehingga saya berhenti membantu pekerjaan amal.
Saya yakin, itu dilakukan oleh kelompok yang berencana, tidak satu atau dua hari untuk menjatuhkan saya.
Beberapa hari terakhir, saat melakukan kerja amal di Sabah, selama 40 hari, tiba-tiba saya tahu, juga kaget.
Karena tidak ada rencana ke pengadilan, tidak ada.
Namun, saya rasa tidak ada alasan untuk mengetahui kepolosan, dan saya yakin ini adalah rencana banyak orang sejak awal.
Segala macam gangguan, terhadap pekerjaan amal.
Saya menenangkan diri dan menganggap ini ujian dari Allah.
Saya merasa tenang menjalaninya, terutama saat melakukan amal.
Sejak pandemi Covid-19, Ebit aktif memberikan bantuan peralatan kesehatan untuk rumah sakit di Sabah.
Ia juga pernah mengirimkan 200 kilogram daging, dan 500 kilogram buah serta sayuran untuk kebun binatang Zoo Negara di Selangor, Malaysia.
Tepatnya pada 15 November 2020.