Ngelmu.co – Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini, mengomentari kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dalam menangani banjir di Ibu Kota–sembari mengutip pernyataan Gubernur Anies Baswedan.
“Pak @aniesbaswedan pernah bilang, beliau gak peduli apa yang orang bilang, tapi lebih hirau apa yang akan ditulis sejarawan.”
“Kami harap, Pak Anies tidak biarkan sejarawan mencatat Bapak, sebagai pemimpin yang sangat buruk mengurus rakyatnya.”
Demikian tulis Faldo, pada akun Twitter pribadinya, @FaldoMaldini, Ahad (21/2) lalu.
Pernyataan itu pun mendapat respons beragam dari sesama pengguna Twitter, salah satunya akun @latief1163.
“Kami mengharap sejarawan tidak mencatat Bro @FaldoMaldini, sebagai masyarakat yang sangat buruk terhadap pemimpinya (bro ‘kan penduduk Jakarta?).”
“Pemimpin yang lain (yang saat ini juga sedang mempimpin), sampeyan pikirin juga ga sejarah dulu-dulunya. Eh Ups,” saut @FachSetiawan.
“Dan kami berharap Pak Faldo, tidak membiarkan malaikat mencatat Bapak, sebagai bagian dari orang-orang yang merugi di yaumul hisab nanti,” kata @dipta165.
“Sejarawan sudah lebih dulu menulis Anda, semua orang sudah tau jejak digital Anda seperti apa,” tulis @Ido_Iyoo.
Sementara akun @hpahlevi82, bertanya, “PSI apa sih kerjanya selain mengkritik Pak Anies?”
“Apa gak ada pemimpin daerah lain yang bisa dikritisi tentang penanggulangan masalah banjir?” imbuhnya.
“Kalimantan yang harusnya gak banjir, bisa terjadi banjir, itu gak ada kalian kritik gubernurnya,” lanjutnya lagi.
“Kritikan kamu yang enggak seimbang, enggak akan ditulis sejarawan, kok. Gw yakin itu,” kata @IkkiDaeng.
“Bakal menjadi jejak digital aja bagi anak cucu politisi muda yang GAGAL,” sambungnya.
Baca Juga: Bahas ‘Kekurangan’ Gubernur DKI, Ketua RT Rawa Buaya: Cuma Satu, Pak Anies Tidak Punya Buzzer
Sebelumnya, Faldo mengomentari soal banjir Jakarta yang menurutnya, jelas karena Pemprov DKI, tidak kompeten.
“Mau pakai alasan dari A sampai Z, ujung-ujungnya pasti ini balik pada malpraktek tata kelola Pak Gub @aniesbaswedan,” tuturnya.
“Sekarang, minta maaf saja pada warga, dan terima kasih kepada yang sudah galang solidaritas,” imbuh Faldo.
Ia juga meminta, agar melihat permasalahan ini secara objektif.
“Serapan anggaran penanggulangan banjir di tahun 2018 dan 2019, sangat rendah,” kata Faldo.
“Artinya, tidak banyak yang dikerjakan beberapa tahun belakangan. Mau ngeles kayak apa pun, ujung-ujungnya orang akan pertanyaan itu,” sambungnya.
Menurut Faldo, tidak perlu banyak bicara soal teori tata kota, karena pasti lebih banyak masalah yang ditemukan.
“Matematika sederhana saja, kita sudah tau siapa yang harus bertanggung jawab atas ‘musibah’ ini,” ujarnya.
“Saking khawatirnya, DPRD sampai bikinin pansus buat kawal Pak Anies,” lanjutnya lagi.
Pada rangkaian cuitan itu, Faldo juga melaporkan hasil penggalangan dana dari partainya.
“Kami sudah kumpulkan lebih dari Rp33 juta. Kami yakin, penyalurannya bakal lebih cepat dari penyerapan anggaran banjir DKI,” klaim Faldo.
“Update donasi pasca galang dana di Instagram LIVE, setelah 8 jam 45 menit, dibuka. Donasi uang Rp51.600.000, beras 400 kg, baju kaos 500 pcs,” pungkasnya.
Faldo bukan politikus PSI pertama yang mengkritik kinerja Gubernur Anies dalam menangani banjir di Jakarta.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSI Giring Ganesha, sebelumnya bahkan menyebut Anies, terbukti tidak memiliki kapabilitas dalam mengelola Ibu Kota.
“Selama tiga tahun terakhir, Mas Anies tidak pernah serius mengatasi banjir. Selain itu, Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta.”
Pernyataan yang ia sampaikan melalui akun @giring, pada Ahad (21/2) lalu itu, terus memanen komentar dari sesama pengguna media sosial Instagram.
Salah satunya dari eks Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said (Pasha).
Selengkapnya: Giring Sebut Anies Tak Punya Kapabilitas Kelola Jakarta, Pasha: Terlalu Naif dan Kerdil