Ngelmu.co – Sampai saat ini, petugas gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, dan Polri belum menemukan titik bangkai pesawat. Kasiop Basarnas Jakarta Made Oka mengungkapkan bahwa sebelum pesawat masuk ke dalam laut, salah seorang kapten kapal sempat melihat pesawat tenggelam.
Hingga kini, petugas gabungan diketahui masih menyusuri lokasi sekitar jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat. Namun, Oka menjelaskan bahwa saat kejadian, Kapal Tugboat AS Jaya II berada dekat dengan lokasi kejadian..
Kapten Tugboat AS Jaya II dalam jarak sekitar 1,3 kilometer, melihat pesawat masuk ke dalam air. Kapten kapal tersebut memastikan bahwa pesawat yang dilihatnya masuk ke dalam air adalah Lion Air.
Baca juga: Kesaksian Penumpang: Lion Air yang Jatuh Sempat Masalah di Bali
Oka memaparkan bahwa saat jatuh posisi pesawat Lion Air berada di sisi timur dari Kapal Tugboat AS Jaya II. Setelah melihat pesawat jatuh, kapten kapal segera melaporkannya ke pengawas pelabuhan.
“Di timur laut kapalnya dia, (pesawat) masuk ke dalam air,” ungkap Oka.
Oka menuturkan bahwa pihaknya sejauh ini telah mengerahkan 35 kapal untuk menyisir kawasan pantai Karawang. Oka pun mengatakan bahwa hingga pukul 17.00 WIB kemarin sore, 29 oktober 2018, petugas dari TNI dan Basarnas juga telah menyelam untuk mencari korban dan bangkai pesawat Lion Air di bawah air.
Diketahui sebelumnya, Pesawat Lion Air JT-610 jatuh di Tanjung Karawang. Pesawat tersebut hilang kontak pukul 06.33 WIB, atau tepatnya 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat yang seyogyanya menuju Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang tersebut membawa 181 penumpang dan 8 kru pesawat.
Hingga pukul 19.00 WIB, sudah ada 9 kantong jenazah yang tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Tim dokter hingga ahli DNA akan melakukan identifikasi dari kesembilan kantong jenazah itu dari data ante mortem yang diberikan oleh pihak keluarga korban.