Ngelmu.co – Pasukan penjajah Israel kerap kali memamerkan kebejatan di berbagai media sosial.
Tindakan yang meruntuhkan klaim sepihak mereka selama ini bahwa pasukan Israel adalah pasukan paling bermoral di dunia.
Dalam video terbaru yang beredar, misalnya. Terlihat pasukan penjajah Israel tengah berada di Jenin, Tepi Barat.
Lalu, mereka mengambil alih sistem pengeras suara di masjid setempat, dan menyanyikan lagu-lagu Hanukkah.
Bukan cuma itu, mereka juga menyuarakan doa Yahudi Shema Yisrael.
Meskipun pihak mereka mengaku jika pasukan itu sudah langsung diberhentikan dari tugas operasional.
Setelah komandan mereka melihat dan menyelidiki video terkait.
Namun, ini bukan satu-satunya kebejatan mereka.
Dalam video-video sebelumnya, pasukan penjajah Israel, mengubrak-abrik rumah-rumah pribadi di wilayah Gaza.
Mereka juga menghancurkan barang-barang di toko mainan, dan mencoba membakar persediaan makanan serta air yang ada di truk.
Israeli soldiers stormed a mosque in Jenin in the West Bank this morning, vandalized the mosque, and performed Jewish prayers on its speakers. pic.twitter.com/stIP9f1In1
— Quds News Network (@QudsNen) December 14, 2023
Pasukan penjajah Israel, saling bergandengan tangan. Mereka meneriakkan slogan-slogan rasis sambil menari melingkar.
Baca juga:
Beberapa video dan foto pasukan penjajah Israel yang berperilaku menghina di Gaza, viral dalam beberapa hari terakhir.
Israel jelas mendapat kecaman internasional atas taktik mereka ini.
Belum lagi, serangan Israel yang juga terus membunuh warga sipil di Jalur Gaza.
Mengutip The Associated Press, Kamis (14/12/2023), video semacam ini bukanlah fenomena baru.
Selama bertahun-tahun, pasukan penjajah Israel–dan anggota militer AS serta sekutunya–langganan tertangkap kamera.
Mereka bertindak keji, jahat, biadab di zona konflik.
Namun, para kritikus mengatakan bahwa video-video baru yang sebagian besar diabaikan di Israel ini mencerminkan suasana nasional yang sangat mendukung serangan ke Gaza.
Mereka tidak berempati terhadap penderitaan warga sipil di Gaza.
“Dehumanisasi dari atas, sangat berdampak pada pasukan,” kata Dror Sadot.
Dror adalah juru bicara kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem yang telah lama mendokumentasikan pelanggaran Israel terhadap warga Palestina.
Video-video itu tampaknya diunggah sendiri oleh pasukan penjajah Israel, selama berada di Gaza.
Baca juga:
Salah satunya saat mengendarai sepeda melewati reruntuhan, kemudian ketika seorang pasukan penjajah memindahkan sajadah ke kamar mandi.
Dalam video lainnya, seorang pasukan penjajah memfilmkan kotak-kotak pakaian dalam yang ditemukan di satu rumah di Gaza.
Lalu, video lain menunjukkan seorang pasukan penjajah mencoba membakar persediaan makanan dan air yang langka di Gaza.
Dalam sebuah foto, seorang pasukan penjajah Israel, duduk di depan sebuah ruangan.
Tepatnya di bawah coretan, “Pengadilan Rabinik Khan Younis”.
Pasukan Israel terus menyerang Palestina dengan dalih memerangi Hamas di sekitar kota selatan.
Ada juga pasukan penjajah yang berpose di samping tulisan, “Daripada menghapus grafiti, ayo, hapus Gaza”.
Lalu, video yang terunggah di akun X milik tokoh media konservatif Israel, Yinon Magal.
Di sana terlihat puluhan pasukan penjajah Israel, menari dalam lingkaran.
Mereka menyanyikan lagu yang intinya, “Gaza telah kita taklukkan. Kami tahu slogan kami, tidak ada orang yang tidak terlibat.”
A video posted on X, formerly Twitter, by Israeli journalist Yinon Magal, shows Israeli soldiers singing and chanting for the occupation of Gaza and to “wipe off the seed of Amalek”, saying there are no “innocent civilians” in Gaza pic.twitter.com/cGGN0DfurU
— Middle East Eye (@MiddleEastEye) December 8, 2023
Maksud lagu itu adalah mereka akan membunuh semua warga Gaza, tanpa pandang bulu.
Hal ini juga tergambar dalam lirik lagu yang menyamakan warga Palestina sebagai bibit Amalek.
Amalek sendiri merupakan nama suku masa lalu yang dalam kitab suci Yahudi, dikisahkan harus dimusnahkan.
Tanpa ada sisa, baik itu anak-anak, perempuan, bahkan hingga binatang ternaknya.
Yinon Magal mengambim video itu dari Facebook, video yang sudah dilihat hampir 200.000 kali, dan dibagikan secara luas ke akun lain.
Magal mengatakan, ia tidak mengenal pasukan yang terlibat.
Namun, laporan AP, telah memverifikasi latar belakang, seragam, dan bahasa yang terdengar dalam video tersebut.
Di mana hal tersebut konsisten dengan pemberitaan independen.
Baca juga:
Magal mengatakan bahwa video itu menarik perhatian masyarakat Israel, karena lagunya yang populer.
Begitu juga karena menurutnya, masyarakat Israel, perlu melihat gambaran pasukan yang kuat.
Lagu itu didasarkan pada lagu pertarungan tim sepak bola Beitar Jerusalem yang penggemar beratnya memiliki sejarah nyanyian rasis terhadap orang Arab.
Mereka juga lekat dengan perilaku gaduh.
Ia mengutuk beberapa video lain yang muncul, termasuk penggeledahan toko mainan yang tampaknya berada di wilayah utara Jebaliya.
Di mana seorang pasukan penjajah menghancurkan mainan, dan memenggal kepala patung plastik.
Penghancuran yang jelas tidak diperlukan untuk tujuan keamanan Israel yang keram kali mereka klaim selama ini.