Ngelmu.co – Hasil gelar perkara membuat Irjen Napoleon Bonaparte, resmi menjadi tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap M Kece (Kosman).
“Sudah [tersangka], menurut laporan hasil gelar perkaranya,” tutur Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Rabu (29/9), mengutip Detik.
Dugaan sebelumnya, Kece bonyok karena penganiayaan Napoleon terhadapnya, di Rutan Bareskrim.
Selain memukul, bahkan Napoleon, disebut melumuri kotoran manusia ke wajah serta tubuh Kece.
Tiga tahanan lain juga diduga membantu Napoleon, melakukan aksinya pada Kamis (26/8) dini hari lalu.
Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi menyebut, ada enam calon tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Kece.
Baca Juga:
Terlepas dari itu, Napoleon memang telah mengaku siap bertanggung jawab atas semua tindakannya terhadap tersangka penista agama, Kece.
Melalui surat terbukanya, Napoleon juga sempat menyampaikan pernyataan sebagai berikut:
Saudara-saudaraku sebangsa dan se-Tanah Air,
Sebenarnya, saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua. Namun, saat ini, saya tidak dapat melakukannya.
Terkait simpang siurnya tentang penganiayaan terhadap Kace, dapat saya jelaskan sebagai berikut:
1. Alhamdulillah, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang Muslim, dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin.
2. Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak dengan Allah-ku, Al-Qur’an, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan akidah Islam-ku.
Karenanya saya bersumpah, akan melakukan tindakan terukur apa pun, kepada siapa saja yang berani melakukannya.
3. Selain itu, perbuatan Kace dan beberapa orang tertentu, telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
4. Saya sangat menyayangkan, bahwa sampai saat ini, pemerintah belum juga menghapus semua konten di media yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu.
5. Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kace, apa pun risikonya.
Semoga kita semua selalu berada dalam perlindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan hidup rukun sebagaimana yang ditauladani oleh para pendiri bangsa kita.
Jakarta, September 2021