Ngelmu.co – Kecelakaan yang merenggut nyawa mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Mohammad Hasya Athallah Saputra, membuat Polri, jadi sorotan publik.
Sebab, Hasya tewas tertabrak mobil yang dikendarai oleh purnawirawan Polri, AKBP Eko Setio Budi Wahono.
Kecelakaan maut itu terjadi pada 6 Oktober 2022 lalu, sekitar pukul 01.30 WIB di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Polri menjadi sorotan, karena Dwi Syafiera Putri (Ira), yang merupakan ibunda Hasya, mengaku jika polisi sempat meminta damai.
“Ada beberapa petinggi polisi, mohon maaf, saya harus menyebutkan itu, meminta kami untuk berdamai,” tutur Ira.
“Sudah, bu, damai saja, karena posisi anak ibu sangat lemah,” sambungnya, menirukan ucapan pihak kepolisian terhadapnya.
“Saya bilang, ‘Kenapa?’, saya bilang itu posisi anak saya meninggal dunia, kenapa jadi yang lemah? Gimana dengan si pelaku yang nabrak ini?” ucap Ira.
Baca Juga:
- Publik Soroti Kasus Mahasiswa UI yang Tewas Tertabrak Purnawirawan Polri
- Tewas Tertabrak Purnawirawan Polri, Mahasiswa UI Malah Jadi Tersangka, Ini Kata Pengamat
Baca Juga:
- Berawal dari Tewasnya Selvi Mahasiswi Cianjur, Perselingkuhan Kompol D dengan Nur pun Terbongkar!
- Tanggapan Fadli Zon atas Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI-Purnawirawan Polri
Mahasiswi Unsur
Namun, belum tuntas dan jelas kasus Hasya, muncul kasus kecelakaan lalu lintas lainnya.
Di mana kasus yang menewaskan seorang mahasiswi ini diduga turut melibatkan pihak kepolisian.
Korban adalah Selvi Amalia Nuraeni, mahasiswi dari Universitas Suryakancana (Unsur), Cianjur, Jawa Barat.
Kasus ini menarik perhatian publik, setelah netizen mengadu ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melalui media sosial.
Netizen menduga, Selvi tewas akibat tertabrak mobil milik rombongan pejabat tinggi kepolisian.
View this post on Instagram
Pada Rabu (25/1//2023), Listyo pun menyatakan bakal mengecek aduan tersebut.
Yudi Junadi selaku kuasa hukum keluarga korban, mengaku mengantongi informasi dari beberapa kamera pengawas (CCTV) yang merekam kecelakaan.
Dari bukti-bukti tersebut, menurutnya, kendaraan yang tampak menabrak Selvi adalah Multi Purpose Vehicle (MPV) merek Innova; bukan Audi A8.
“Penabrak itu diduga Innova, bukan Audi yang menyusup seperti klaim Kapolres [Cianjur],” jelas Yudi, Kamis (26/1/2023).
Yudi yang juga merupakan dosen Fakultas Hukum Unsur, meminta polisi memeriksa pengemudi kedua mobil tersebut.
Ia menuntut yang diproses secara hukum adalah yang benar-benar bersalah.
“Bagi keluarga korban, mau Audi atau Innova, tidak masalah, yang utama, pelakunya segera ditangkap,” pungkas Yudi.
Sopir Terseret
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan bersuara di hari yang sama dengan cuitan Kapolri.
Doni menyatakan bahwa kendaraan yang menabrak Selvi, bukan rombongan kepolisian, melainkan mobil Audi A8.
Kronologi kecelakaan–masih kata Doni–dimulai dari Selvi yang tengah mengendarai sepeda motor.
Selvi datang dari arah Bandung menuju Cianjur, melalui Jalan Raya Karang Tengah.
Lalu, pada saat yang bersamaan, terdapat iring-iringan mobil kepolisian dari arah sebaliknya.
Menurut Doni, kecelakaan terjadi ketika Selvi terjatuh–usai mengerem mendadak–akibat menghindari kendaraan di depannya yang tiba-tiba berhenti.
Saat terjatuh, lanjut Doni, mobil sedan Audi A8 berwarna hitam, langsung menabrak Selvi hingga tewas.
Namun, Doni memastikan bahwa kendaraan Audi A8 itu adalah milik warga sipil.
“Jadi, ada satu kendaraan di luar iring-iringan pengawalan yang mencoba masuk ke dalam rangkaian,” klaim Doni.
“Ini yang diduga menjadi penyebab korban tersebut meninggal,” sebutnya lagi.
Sejauh ini, Polres Cianjur telah menetapkan tersangka, yakni Sugeng Guruh Gautama (43), selaku sopir mobil Audi A8.
Meski membantah, Sugeng tetap menyerahkan diri ke Polres Cianjur pada Sabtu (28/1/2023) malam.