Ngelmu.co – Palestina kembali berdarah. Pembantaian kembali berlangsung di perbatasan Gaza-Israel. Aksi protes puluhan ribu warga Gaza disambut oleh peluru-peluru yang melesat dari arah yang tidak diketahui. Para penembak jitu Israel beraksi, membunuh dan melukai warga Palestina yang menuntut haknya bahkan saat warga Palestina sedang shalat berjamaah.
Dilansir oleh Kumparan, sedikitnya 15 orang tewas dan 70 lainnya terluka dalam aksi Hari Tanah yang akan dilanjutkan dengan peringatan Nakba yang dimulai sejak Jumat (30/3) lalu hingga 15 Mei mendatang. Sekitar 30 ribu warga Gaza mendirikan tenda dekat perbatasan, semua orang tanpa kecuali, termasuk ibu-ibu dan anak-anak mereka.
Dikarenakan tindakan represif dari tentara Israel, pemakaman berlangsung sejak dua hari terakhir untuk para korban tewas yang ditembus timah panas. Sejak minggu lalu memang militer Israel telah mengatakan, lebih dari 100 penembak jitu telah disebar di perbatasan, demi menghalau warga Palestina yang mereka sebut sebagai “teroris”.
Kecaman dunia pun berdatangan kepada Israel atas tindakan kejamnya. Kecaman dunia tersebut muncul setelah berbagai video yang menunjukkan jatuhnya korban sipil dalam aksi itu. Beberapa di antara mereka bahkan tidak bersenjata, wanita, dan anak-anak. Tembakan muncul sembarangan, bahkan untuk mereka yang tengah salat berjemaah.
Dalam salah satu video yang diunggah Jacob Magid, seorang wartawan Times of Israel, di Twitter, terlihat tembakan Israel mengenai kaki seorang pria yang sedang salat berjemaah di atas tanah.
Pria yang tertembak tersebut nampak kesakitan. Pria tersebut pun langsung keluar dari shaf dan berjalan pincang ke arah kawan-kawannya yang membopongnya, sebagian lain mengerubunginya untuk menghindarinya dari peluru.
“IDF pasti akan sulit beralasan pria ini jatuh dari sepeda,” tulis Magid pada twitter-nya.
Komentar Magid ini menyindir yang terjadi pada kasus Ahed Tamimi yang disebut Israel kepalanya luka karena diakibatkan jatuh dari sepeda. Padahal, Tamimi ditembak kepalanya oleh peluru karet tentara Israel.
Video yang diunggah Magid bukanlah video satu-satunya penembakan warga Gaza oleh Israel. Banyak yang tersebar di media sosial, kematian dan luka yang diakibatkan peluru tajam Israel.
Sebuah video lainnya juga memperlihatkan seorang pemuda Gaza yang dihujani tembakan ketika mengambil sebuah ban di perbatasan Israel. Dia berlari, sementara peluru menghujam bumi. Peluru lantas mengenai seorang pemuda yang membantunya yang mengakibatkan pemuda langsung terkapar.
Menanggapi kecaman dunia tersebut, Israel berdalih bahwa tembakan diperlukan untuk mencegah “para teroris” mendekati wilayah Israel. Hamas pun menegaskan bahwa hanya ada lima anggota mereka yang tewas tertembak, sisanya adalah warga sipil.
Israel memperketat keamanan di perbatasan dekat Gaza selama peringatan Hari Tanah Palestina yang dimulai Jumat (30/3) hingga Nakba pada 15 Mei mendatang.
Hari Tanah adalah peringatan atas tewasnya enam warga Israel keturunan Arab oleh tentara Israel pada aksi protes perampasan lahan pada 1976. Sementara Nakba adalah peringatan terusirnya ratusan ribu warga Palestina oleh Israel pada 1948.
Tujuan aksi tersebut adalah warga Gaza menuntut dikembalikannya tanah-tanah mereka yang direbut Israel setelah Perang Arab. Israel menolak tuntutan itu karena khawatir akan ada gelombang kedatangan besar warga Arab ke wilayah mereka.