Ngelmu.co – Niat pria berusia 61 tahun, Supartono (Mbah Tono) untuk naik haji, tidak pernah padam, meski sehari-hari ia bekerja serabutan.
Pelaksanaan ibadah haji tahun ini pun menjadi momen yang paling membahagiakan untuknya.
Sebab, ia yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung, mampu mewujudkan mimpinya untuk naik haji; setelah 26 tahun menabung.
“Keinginan [naik haji] itu muncul saat [tahun] 1998. Saya kerja serabutan, mulai dari memulung, ojek becak, hingga tukang sapu.”
Demikian pernyataan si mbah asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu (15/5/2024).
Mbah Tono, mengaku, tekad kuatnya untuk menjalankan ibadah haji, datang setelah ia bermimpi.
Saat itu, Mbah Tono mimpi digandeng seseorang berkeliling Ka’bah.
“Saya terbangun saat itu. Langsung berdoa kepada Gusti Pangeran yang Maha Agung untuk bisa menunaikan ibadah haji,” kenang Mbah Tono.
Hasil jerih payahnya sebagai pemulung pun ia tabung, demi bisa menunaikan rukun Islam ke-5 itu.
“Awalnya [menabung] seribu [Rp1.000, sehari], naik jadi tiga ribu, naik terus jadi Rp15 ribu.”
“Sampai tahun 2011, uang tabungan terkumpul untuk daftar haji,” kata Mbah Tono.
Baca juga:
Selain memulung, Mbah Tono juga mengerjakan pekerjaan serabutan lain.
“Saya mau kerja apa saja. Disuruh tetangga benerin genteng, motong pohon, apa saja saya lakukan, asal halal,” jelas ayah dua anak tersebut.
Mbah Tono juga mengaku terharu, akhinya, tahun ini ia bisa berangkat ke Tanah Suci.
Mewujudkan mimpinya, bertemu Ka’bah.
“Harapannya, semoga saya berangkat selamat, pulang selamat, tidak ada halangan apa pun, dan menjadi haji mabrur.”
Mbah Tono tergabung dalam kloter 19 Embarkasi Surabaya yang Kamis (16/5/2024) pagi kemarin, dijadwalkan terbang ke Tanah Suci.
