Ngelmu.co – Indah dan damai. Begitu reaksi sebagian besar orang, usai mendengar azan berkumandang untuk pertama kalinya menggunakan pengeras suara, di ibu kota Belanda, Amsterdam.
Pertama Kalinya Azan Berkumandang dengan Pengeras Suara
Sebelum ibadah salat Jumat dilaksanakan, 15 November lalu, azan di Masjid Biru (De Blauwe Moskee), berkumandang merdu.
Menurut Nourdeen Wildeman yang merupakan Juru Bicara masjid tersebut, pihaknya sudah merencanakan azan menggunakan pengeras suara, sejak Jumat (8/11).
Namun, kabel sistem yang terhubung ke audio, diputus oleh orang tak dikenal.
Maka, baru pada Jumat (15/11), penduduk Muslim di Amsterdam, para pengunjung masjid, dan penduduk setempat, bisa mendengarkan azan, meski hanya berdiri di luar.
Dilansir MINA News, Sabtu (9/11), mereka juga mengabadikan momen indah itu, menggunakan gawai masing-masing, dan membagikannya ke media sosial.
“Mereka senang dan merasa terhormat mendengar suara azan dengan pengeras dikumandangkan, meskipun sebelumnya ada penundaan,” kata Wildeman.
“Ada reaksi berbeda dari penduduk setempat. Beberapa mengkritik, tetapi secara umum menanggapi dengan positif,” imbuhnya.
Ursula van Spronsen, yang merupakan warga setempat pun mengaku, mendatangi masjid untuk pertama kalinya, karena mendengar azan.
“Itu terdengar bagus,” tuturnya.
Di Belanda, kebebasan beragama memang dilindungi oleh Konstitusi.
Maka, diperbolehkan bagi semua agama, untuk mengajak beribadah, melalui panggilan, seperti yang diatur dalam hukum, di tahun 1980.
Berdasarkan hukum, kota madya memang berhak membatasi durasi dan volume azan, tetapi tidak boleh sampai melarangnya.
Sementara Imam masjid, Yassin Elforkani, pun mengatakan, pengeras suara telah diatur sedemikian rupa, untuk mengukur tingkat kebisingan.
“Kami tidak ingin memprovokasi, tetapi mencoba untuk membuat tradisi Islam menjadi hal yang normal,” kata Yassin.
Baca Juga: Alfin Lestaluhu Meninggal Dunia, Pelatih: Suara Azannya Merdu Sekali
Setelah bertahun-tahun, saat ini baru ada 7 persen masjid di Belanda (dari jumlah keseluruhan 500 masjid), yang mengumandangkan azan.
Kabar baik ini tetap dijalankan, meski Wali Kota Amsterdam, Femke Halsema, menyebut meningkatkan tingkat panggilan untuk berdoa adalah hal yang ketinggalan zaman.
Lebih lanjut Femke menyadari, tak bisa melarang hal itu, karena ada di bawah payung kebebasan beragama.
Hal ini sama seperti izin yang diberikan kepada gereja-gereja Kristen, yakni membunyikan lonceng di akhir pekan.