Ngelmu.co – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengundang Muhammad Ainun Nadjib (Cak Nun), buka puasa bersama, Ahad (10/4/2022).
Pada kesempatan tersebut, Cak Nun pun berceramah dan bicara soal pemimpin bangsa Indonesia.
Ia tampak duduk di antara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Kini, Senin (11/4/2022), potongan video Cak Nun dalam acara itu viral di media sosial, khususnya Twitter.
Pasalnya, Cak Nun, bilang:
Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara-negara yang merasa kuat dan adikuasa…
Jangan pikir kalian benar-benar berkuasa, karena kami adalah bangsa dengan peradaban yang punya skala waktu 18 generasi.
Sehingga ilmu kita, manajemen kita, akan jauh melebihi kalian semua.
Cuma masalahnya, sekarang belum tepat presidennya… jangan marah.
Demikian tutur Cak Nun dalam acara tersebut, seperti Ngelmu kutip dari kanal YouTube PDI Perjuangan.
@ngelmuco #PDIP mengundang #CakNun buka #puasa bersama pada #Ahad 10 #April ♬ News / Truth Investigation / Investigation / Suspicion / Consideration(1013150) – A.TARUI
“Jangan marah. Saya tidak mengatakan ‘salah’, lo, ya, [tapi] belum tepat,” sambung Cak Nun.
“Lo, kalau bahasa Jawa itu, ada benar, ada pener, Mbak Puan. Itu sudah benar, tapi belum pener,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Cak Nun, mengatakan, “Mohon maaf, ya. Saya bukan mengkritik.”
“Saya itu penasaran dengan kebesaran Indonesia, yang tidak bisa kita wujudkan,” sebut Cak Nun.
Itu mengapa ia mengaku berharap, dalam pesta demokrasi 2024 mendatang, dapat hadir sosok pemimpin yang membawa kesadaran baru.
Cak Nun mengandaikan sebuah revolusi besar yang membawa kesadaran baru.
“Saya ingin, besok pagi, sebelum dan sesudah 2024, kita akan mengalami revolusi besar dari dalam diri kita.”
“Bukan revolusi untuk menjatuhkan presiden dan penguasa,” kata Cak Nun.
“Revolusi yang akan dipimpin oleh presiden dan para sesepuh lainnya,” imbuhnya.
“Mereka yang akan memimpin kesadaran baru, mereka akan memimpin kelahiran baru Indonesia,” jelas Cak Nun.
Baca Juga: