Ngelmu.co – Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, ini pepatah yang banyak diyakini manusia. Namun, pepatah tetaplah pepatah, ia bukan hadits apalagi kitab suci yang kebenarannya wajib diyakini.
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, lahir di pusat kemusyrikan. Namun, ia mampu mengenal Tuhannya. Sementara Kan’an yang besar dalam didikan Nabi Nuh ‘alaihis salam, justru menjauhi keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Abu Jahal yang dikenal istiqamah dalam memusuhi Islam. Bahkan hingga kematiannya pun, membuat sang anak, Ikrimah, semakin memusuhi Islam.
Namun, takdir berkehendak lain, Ikrimah bin Abu Jahal pada akhirnya mengucapkan syahadat di hadapan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, mengikuti istrinya, Ummu Hakim, yang jauh lebih dulu sudah beriman.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Keadilan dan Cinta Kasih Islam
[/su_box]
Hidup Ikrimah pasca syahadat, diisi dengan rajin menuntut ilmu dan menegakkan agama. Saat Pasukan Islam yang dipimpin oleh Khalin bin al-Walid mendapatkan serangan hebat dari Romawi, tak menyurutkan semangat Ikrimah.
Tercatat 70 anak panah menusuk jasadnya, dan Ikrimah bin Abu Jahal kembali ke pangkuan Ilahi dalam kondisi mulia nan mewangi.
Wahai sahabat, jangan engkau hukumi anak pendosa sudah pasti pendosa.
Wahai Ayah, teruslah semangat mendidik anak dengan proses Nabawi.
Wahai Kakek, doakan cucumu agar kelak membersamai-mu di Jannah.
Ditulis Oleh: Wido Supraha