Ngelmu.co – Beberapa hari lalu, seorang pria bernama Mohammad Sulkhi Mubarok, membagikan kisahnya mundur dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau ASN (Aparatur Sipil Negara), setelah 14,5 tahun mengabdi.
Melalui akun Instagram @kaligrafi_danishabby, ia mengunggah tiga foto, Ahad (1/12) lalu.
Dalam unggahannya itu, ia menceritakan karier-nya sebagai PNS, hingga alasannya memutuskan untuk mengundurkan diri.
“Waktu terasa begitu cepat. Tak terasa, 5 bulan sudah berlalu. Per 1 Juli 2019 kemarin, saya resmi resign dari ASN, setelah 14,5 Tahun mengabdi.
Memulai karier dari Tenaga Honorer, sebagai Keamanan Kantor, di tahun 2005. Diangkat CPNS di Tahun 2010, dan menjadi PNS di Tahun 2011.
Akhir 2015 sd Juni 2019 kemarin, saya ditugaskan sebagai staf di Bagian Keuangan.
Mendapat tugas menyusun perencanaan anggaran, dari staf biasa, hingga menjadi ketua tim admin perencanaan anggaran.
Semakin banyak tahu tentang seluk-beluk perencanaan anggaran, harusnya buat diri ini semakin kaya akan pengalaman.
Tapi yang saya rasakan, malah buat diri ini semakin takut. Antara hati dan pikiran gak sejalan. Takut akan pertanggungjawabannya.
Pekerjaan sebagai ASN adalah amanah yang sangat besar. Digaji oleh rakyat. Ada sumpah yang diucapkan ketika awal menjabat.
Dengan sistem yang ada, rasanya berat sekali tugas ini, bisa dijalankan dengan benar dan penuh amanah, sesuai sumpah yang pernah diucap.
Keputusan ini bukanlah keputusan yang mudah. Hidup ini pilihan. Setiap pilihan ada konsekuensinya.
Saya memilih mundur. Bukan untuk menjadi sok suci, karena ketika nanti waktunya tiba, saya sendiri yang harus mempertanggungjawabkan.
Apa yang saya perbuat, apa yang saya lihat, apa yang saya dengar, dan apa yang saya rasakan.
Mohon do’anya kepada semuanya, semoga saya bisa menjadi manusia yang lebih baik dari keputusan yang saya ambil,” beber Mubarok.
Baca Juga: Datang ke Pernikahan Tanpa Diundang: Maafin Saya Sudah Makan di Sini
Apa yang diungkapnya pun, mendapat beragam tanggapan dari warganet. Sebab, kisahnya juga banyak dibagikan oleh berbagai media.
Tak ingin ada pihak yang salah paham atas cerita yang ia bagikan, Mubarok, kembali memberikan penjelasan.
“Assalamu’alaikum,
Bismillah. Dua hari ini qadarullah, postingan kami tentang resign dari ASN, sudah viral ke mana-mana.
Semua di luar kehendak dan kuasa kami. Akhirnya, cerita ini meluas hingga di-repost beberapa akun besar, dan puluhan ribu pengguna medsos lainnya.
Besar harapan kami, semoga manfaatnya pun meluas pula.
Terima kasih untuk semua bentuk respons yang diberikan kepada kami, baik yang positif, atau-pun sebaliknya.
Alhamdulillah, atas banyaknya do’a dan support yang masuk untuk kami, pun atas beberapa komentar yang kurang baik; nyinyiran, prasangka buruk, fitnah, dan lain sebagainya.
Kami tetap akan fokus ke hal yang positif-nya saja, mengingat tujuan kami menulis, memang untuk menebar kebaikan, ‘berdakwah’ secara sederhana.
Tentang kesadaran kita akan tanggung jawab, atas amanah sebuah pekerjaan. Bukan hanya tentang diri kita ke atasan, tapi atasannya atasan, yaitu Allah.
Terlebih profesi ASN yang digaji oleh rakyat, dan ada sumpah jabatannya, kami sadar itu bukan sesuatu yang bisa disepelekan di Yaumul Hisab nanti.
Berharap dengan tulisan itu, kami cukup menjawab pertanyaan-pertanyaan orang-orang terdekat kami, yang masih mempertanyakan alasan kami resign.
Dan akhirnya menjadi viral pun, kami percaya bahwa itu kuasa Allah, untuk menggerakan tangan-tangan orang yang me-repost-nya.
Sangat disayangkan, memang akhirnya ada ‘sebagian kecil’ netizen yang berspekulasi jauh dari apa yang kami tulis, dan yang kami maksudkan.
Tak ada juga niat kami untuk menyinggung instansi manapun, apalagi ‘mengharamkan’ profesi ASN.
Kami percaya, masih banyak ASN di luaran sana yang bisa amanah, terhindari dari sesuatu yang kurang pas.
Lillah, karena Allah.
Bukan karena bisnis dan segala macam alasan keduniaan lainnya. Tujuan kami lebih besar, menyelamatkan akhirat kami, semampu kami.
Untuk yang masih menyayangkan keputusan kami, kami mohon maaf. Sekali lagi, ini keputusan besar dan berat, dan tentunya dengan pertimbangan yang matang.
Tak cukup jika kami harus menjawab semua prasangka dan spekulasi di luaran sana. Biarlah Allah yang tahu semua keadaan kami.
Semoga kami bisa istiqomah berjalan di jalan yang lurus, dan mengharapkan ridho-Nya.
Mohon maaf sebesar-besarnya untuk pihak yang salah mengartikan postingan kami.
Terima kasih untuk yang memahami, menghargai, dan mendoakan kebaikan atas keputusan yang kami buat.
Do’-do’a baik kami panjatkan untuk negeri ini, dan semua orang yang membaca tulisan kami.
Wassalamu’alaikum,” tutur Mubarok.
Penjelasan yang di-unggah sekitar satu jam lalu itu pun, mendapat beragam komentar dari pengguna Instagram lainnya.
Agus Tri Wahyono: Semua keputusan dari sampean, Mas. Karena sampean yang menjalani. Benar kata sampean, hidup itu pilihan. Bismillah, tetap sukses dengan usaha yang sekarang. Allah tidak akan menukar rizki-Nya. Aamiin.
Yamah: Masya Alloh Tabarokalloh. Barakallohu fiik, Mas. Gak masalah dengan omongan orang. Toh pertanggungjawabannya kelak di Yaumil Hisab kita sendiri.
Zakaria Hilmi: Mantap, Mas. Setelah membaca alasan resign, Mas, saya baru sadar bahwa semua langkah kita akan kita pertanggungjawabkan, dan itu semakin menguatkan niat saya untuk resign, walaupun masih belum tau kapan waktunya.
Fachlepi: Semangat terus, Mas, yang pasti kita jangan menyesali keputusan yang kita buat, kalau menyesal sama aja tidak percaya sama Allah. Saya salut sama, Mas. Tetap istiqomah ya, Mas 🙏
Terakhir pemilik usaha Danishabby Homedecor itu menyatakan, jika ia berharap, apa yang disampaikan, bisa meredam ke-salah-paham-an pada masyarakat luas.