Kemarin, saat terjadi gempa, saya berada di sebuah kampus bisnis milik penulis buku 7 Keajaiban Rezeki.
Saat itu saya sedang menikmati rezeki berupa kesempatan mendengarkan berbagai pengalaman author dan copy writer yang memiliki kisah panjang dan tak mudah hingga pencapaian mereka, sekarang.
Saya bersama beberapa peserta lain sedang menunggu di musholla yang berada di lantai tiga, hingga Isya, sekitar lima menit menjelang jam tujuh, saya memang tidak ingat pasti jam berapa, hanya saja teman saya sedang tilawah dan dia katakan “belum setoran untuk hari ini, masih banyak ternyata, biasanya setoran jam 7, ini masih bisa lima menit lagi”.
Hingga saat gempa hadir, semua yang di musholla berhamburan keluar menyusuri tangga, juga teman-teman lain yang lain untuk keluar dari gedung.
Ternyata pada akhirnya kita akan menyelamatkan diri kita sendiri, bukan siapa-siapa.
Kita akan membawa harta milik kita sendiri, yang terdekat dengan kita, bukan milik siapa-siapa.
Dan saat kepanikan tersebut bagaimana keadaan kita, apakah masih sadar dengan segala hal (seperti tetap menutup aurat misalnya) atau justru yang terpenting selamatkan saja diri, yang lainnya tak peduli.
Kita tak pernah tahu kejadian apapun, walaupun satu menit kedepan, bahkan bagaimana akhir kehidupan. Tapi yang kita bisa lakukan hanyalah tetap menjalankan apapun kebaikan, karena itu yang bisa menyelamatkan.
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan”. [An-Nahl/16:128].
Lisa Epriani